Profil Nurkolis, Anggota DPRD Bombana -Pedagang Keliling Penakluk Tanah Rantau-

621
Nurkolis, anggota DPRD Bombana

Ribuan kilometer jarak ditempuh Nurkolis dan keluarganya untuk sampai ke tanah Bombana. Itu sudah berbilang tahun lamanya, tepatnya tahun 1982 silam. Dari Boyolali di Jawa Timur, Nurkolis kecil bersama dua saudaranya diboyong orang tuanya, pasangan Ahmad Badaruddin dan Mariati melintasi lautan hingga akhirnya tiba di sebuah pemukiman transmigrasi, kampung kecil yang kemudian diberi nama Aneka Marga.

Usia Nurkolis kala memutuskan merantau demi memperbaiki nasib bersama keluarganya baru empat tahun. Masih sangat belia. Tapi lihatlah capaiannya sekarang, setelah 39 tahun berlalu. Ayah dan ibunya sudah pernah menginjak tanah suci, menjalankan ibadah haji. Sedangkan Nurkolis, jadi warga istimewa di Bombana. Ia menyandang predikat sebagai anggota DPRD, periode 2019-2024. Lompatan sukses yang luar biasa bagi seorang perantau.

“Masih kecil saya waktu itu. Keluarga saya ditempatkan di Aneka Marga, tapi masih masuk Kecamatan Rumbia, Kabupaten Buton. Sekarang, kampung saya dikenal orang dengan nama Desa Aneka Marga, Kecamatan Rarowatu Utara, Bombana,” cerita Nurkolis menukil kembali pengalamannya saat pertama kali menginjak tanah Bombana, kepada Adhi wartawan lenterasultra.com saat ditemui di kantornya, gedung DPRD Bombana, Senin (13/12/2021) lalu.

Kecintaannya terhadap Bombana tak perlu diragukan. Keputusannya menjadi seorang politisi, lalu bertarung menjadi wakil rakyat dan kini ada di parlemen, adalah buktinya. “Alhamdulillah, saya memang datang di Bombana dengan status warga transmigrasi, tapi saya sangat mencintai tanah ini karena sudah memberikan banyak hal bagi saya dan keluarga,” tegas legislator yang berulang tahun tiap 27 Mei ini.

Nurkolis kini menjadi salah satu orang penting di Bombana. Saat pemilu di tahun 2019 lalu, dia terpilih menjadi salah satu dari 25 penduduk pilihan masyarakat Bombana yang diutus menjadi anggota dewan. Ia dipercaya warga dari Dapil 4 Bombana meliputi, Kecamatan Rarowatu, Rarowatu Utara, Lantari Jaya dan Kecamatan Matausu.

Berbekal restu dari keluarga, Nurkolis maju jadi Caleg saat Pemilu 2019 lalu lewat bendera Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Suami dari Wahyu Fitriani ini sukses meraih 803 suara dari total perolehan suara PKB sebanyak 1.436 suara yang merupakan kumulasi dari suara empat Caleg yang bersaing internal. Dengan raihan suara sebanyak itu, PKB melenggang ke parlemen dengan satu kursi, dan Nurkolis yang jadi pemiliknya.

Dari 803 suara yang diraih Nurkolis saat Pemilu 2019 lalu, suara terbanyak di dapat di dua desa di Kecamatan Rarowatu Utara. Yakni, Desa Aneka Marga dan Marga Jaya. Jumlahnya sekira 500-an suara. Angka ini tentu saja termasuk istimewa, karena lebih dari setengah total perolehan suara sahnya bisa ia dapatkan hanya dari dua desa tersebut. “Keseharian saya memang banyak saya habiskan di dua desa itu,” tukasnya.

Nurkolis saat menyerahkan bantuan di salah satu pondok pesantren di Bombana

Di Aneka Marga dan Marga Jaya, selain menjadi kampung halaman Nurkolis, juga di dua wilayah ini menjadi tempat sehari-hari Nurkolis berinteraksi dan merupakan basis keluarga dan kerabatnya sesama warga perantau transmigrasi. Sedangkan 200 lebih suara lainnya bisa ia raup dari wilayah lain di Dapil 4. Ini juga bagian dari strateginya untuk berbagi fokus wilayah perjuangan dengan kawan-kawan separtainya.

“Sejak tiba di sini (Bombana), saya menetap di Aneka Marga. Keluarga juga banyak di sana (Aneka Marga dan Marga Jaya). Tidak salah kalau basis terbanyak di dua desa itu,” kata Nurkolis yang tergolong kader anyar di PKB karena baru bergabung pada tahun 2018 lalu, menjelang Pemilu. Itupun setelah melalui pemikiran yang matang.

Nurkolis memilih masuk di partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu atas pinangan kader PKB Bombana, bernama Jamal Doa. Saat itu, Jamal datang ke rumahnya di Aneka Marga, dan memintanya menjadi kader dan turut membesarkan PKB. Selain itu, Jamal juga meminta Nurkolis bersedia namanya diusung menjadi salah satu caleg PKB yang akan bertarung di Dapil 4 di Pemilu 2019.

Pinangan ini direspon Nurkolis. Semua tawaran Jamal diresponnya. Ayah tiga orang anak ini mengaku, dirinya mengiyakan ajakan Jamal karena partai itu senapas dengan aktivitas religiusnya selama ini. selama ini Nurkolis aktif di yayasan Pondok Pesantren Nadhatul Wathon di Rarowatu Utara. “Saya iyakan karena PKB selaras dengan aktivitas saya membesarkan pondok pesantren. Alhamdulillah, saya terpilih menjadi anggota DPRD Bombana periode 2019-2024,” sambungnya.

Meski baru duduk di DPRD Bombana, Nurkolis bukan orang baru di dunia politik. Sebelum bergabung di PKB, tahun 2003 dia sudah terjun di politik. Saat itu, Nurkolis aktif sebagai pengurus Partai Bintang Reformasi (PBR). Di partai besutan mendiang KH Zainuddin MZ ini, dia bahkan menjabat sebagai Ketua III DPC PBR Kabupaten Bombana.

Selain itu, keaktifannya di dunia politik membuat sejumlah pengurus partai kerap mengajaknya ikut dalam setiap kontestasi Pemilu. Namun karena mengaku belum siap, berbagai ajakan tersebut selalu ditolak dengan halus oleh lelaki yang menamatkan pendidikan di SMAN 4 Wolio (kini SMA 4 Baubau) tahun 1996 ini. Nurkolis menolak berbagai ajakan tampil di Pemilu karena belum matang dan mapan menjadi Caleg.

Selain itu, dia juga masih fokus melakoni aktivitas sehari-harinya sebagai pedagang sembako keliling. Profesi yang dilakoninya sejak tahun 2002 sampai 2018, atau hingga ia maju sebagai Caleg. Pekerjaan sebagai penjual dari pasar ke pasar di Kabupaten Bombana inilah ditekuni Nurkolis demi menghidupi istri dan anak-anaknya. Nurkolis baru menyatakan kesiapannya sebagai Caleg, saat Pemilu 2019 lalu.

Nurkolis kedua dari kiri, saat melakukan kunjungan daerah di pulau Jawa bersama rekan-rekannya sesama anggota DPRD Bombana beberapa waktu lalu

Dia menerima tawaran tersebut karena telah menghitung keterpilihannya berpeluang besar. Selain itu, segala resiko yang diakibatkan dari keputusannya itu sudah dipertimbangkannya. Termasuk siap gagal dan siap menang. Tapi keputusannya itu tepat. Takdir mengantarkannya menjadi anggota DPRD Bombana terpilih 2019-2024.

Capaian ini tidak pernah terbayang dibenak Nurkolis sebelumnya. Sebab, cita-citanya hanyalah menjadi wirausahawan. Namun berkat dukungan orang tuanya, istri, keluarga, teman, dan simpatisan, sehingga mengantarkan dirinya sebagai salah satu putra terbaik Bombana menuju gedung parlemen. “Sebelum maju saya minta restu kepada kedua orang tua dan istri dan keluarga. Mereka ternyata memberi restu dan suport untuk maju. Saya pun memantapkan niat untuk bertarung meski harus memperebutkan jatah kursi sedikit yakni 4 kursi,” katanya.

Kini setelah dua tahun berlembaga di DPRD Bombana, Nurkolis mengaku telah meberi kontribusi kepada masyarakat yang diwakilinya. Mulai dari bantuan bagi petani dan nelayan hingga pembangunan infrastruktur. Meski begitu, Nurkolis mengaku apa yang sudah ditunaikan selama dua tahun berlembaga di DPRD Bombana masih jauh dari kata cukup.

Oleh sebab itu, disisa masa jabatannya tiga tahun di DPRD Bombana, dia akan terus memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat serta siap menjadi jembatan aspirasi bagi rakyat yang diwakilinya. “Di tiga tahun saya kedepan, akan memperjuangkan kebutuhan petani dan nelayan, karena di Dapil saya itu, dua profesi ini yang paling banyak dikerjakan penduduknya. Semoga ini bisa terkabulkan,” harap Nurkolis.

 

Bidoata : Nama : Nurkolis, A.Md

Tempat Tanggal Lahir : Boyolali, 27 Mei 1978. Pendidikan :

SDN Hukae 2 Tahun 1990

SMPN 3 Rumbia Tahun 1993

SMAN 4 Wolio Tahun 1996

D3 Tehnik Sipil UHO Tahun 2000

Nama Istri : Wahyu Fitriani

Anak :

  1. Ahmad Sahidin
  2. Selfi Astiani
  3. Febrian Aatifah

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU