Dua Desa di Bombana jadi Pilot Project PLSKESOS

246

 

Sekretaris Daerah Bombana, Drs Man Arfa, M.Si. Foto : Adhi

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Dua desa di Kabupaten Bombana ditunjuk oleh Kementrian Sosial sebagai pilot project pembentukan pusat kesejahteraan sosial sistem layanan dan rujukan terpadu (PLSKESOS-SLRT). Penunjukan dua desa ini sebagai bentuk sebuah sinergi dalam penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial di Wonua Bombana.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bombana Husrifna Rahim mengatakan, dua desa yang ditunjuk sebagai pilot project PLSKESOS-SLRT adalah Kelurahan Boepinang dan Desa Baliara Selatan. Husrifna bilang, Puskesos-slrt ini merupakan sistem layanan yang membantu mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan berdasarkan profi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dalam daftar penerima manfaat yang menghubungkan dengan program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sementara Sekda Bombana, Man Arfa mengatakan, merujuk pada data Badan Pusat Statistik  Kabupaten Bombana, jumlah penduduk miskin di daerah itu dari tahun ke tahun telah mengalami penurunan cukup signifikan. Pada tahun 2017 jumlah penduduk miskin sebanyak 21.520 jiwa atau 12,36 persen dan pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 18.840 jiwa atau 10,01 persen.

“Sejak tahun 2017 sampai dengan 2020 jumlah penduduk miskin Kabupaten Bombana berkurang rata-rata sebesar 893 jiwa pertahun,” katanya. Dia juga menyampaikan bahwa progress verifikasi dan validasi DTKS Kabupaten Bombana tahun 2021 juga mengalami penurunan dari 20.397 kepala keluarga (KK). Pada tahun 2020 turun menjadi 2.420 KK, pada tahun 2021 atau 5,16 persen dari total KK kabupaten Bombana.

Dinas Sosial dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bombana, Husrifna Rahim. Dok LS

Dari hasil verivikasi vaktual tersebut ditemukan DTKS kategori mampu sebesar 14.634 KK atau 31,20 persen, sebanyak 2.996 KK atau 6,38persen DTKS kategori tidak ditemukan dan sebanyak 354 KK atau 0,752 DTKS kategori ganda. “Kami harapkan kepada semua perangkat daerah dapat bersinergi dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat miskin dan rentan. Dengan focus pada pengentasan kemiskinan melalui program gembira yang tepat sasaran, agar semakin memperkuat jejaring kerja antara pusat dan daerah melalui potensi sumber kesejahteraan sosial dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dengan target penurunan 1-2 persen setiap tahunnya,” pinta Man Arfa.

Penulis : Nuryadi

Editor : Nuryadi

 

 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU