Indonesia ‘Dibunuh’ Secara Diam-diam oleh Covid-19
JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Sistem kesehatan di Indonesia menjadi sorotan Dokter Faheem Younus dari Maryland University, Amerika Serikat (AS). Ia mengatakan bahwa sistem kesehatan Indonesia sedang kolaps dan butuh intervensi global secepatnya. Pernyataannya disampaikan dalam cuitan di Twitter miliknya @FaheemYounus.
“Ini bukan Brasil atau India atau Italia. Ini adalah Indonesia, sebuah negara dengan 270 juta penduduk yang secara diam-diam ‘dibunuh’ oleh Covid-19. Sistem kesehatan kolaps,” ujar dia dalam Twitter, Minggu (4/7/2021).
Selain itu, dalam cuitannya, Younus juga mengedukasi masyarakat Indonesia dengan cuitan mengenai cara pengobatan Covid-19. Banyak masyarakat percaya pengobatan tradisional ampuh melawan Covid-19.
Namun, hal tersebut dibantah oleh dokter ahli penyakit menular ini. “Pakai masker, hindari keramaian di dalam ruangan, dan vaksinasi,” ucapnya.
Younus juga menyarankan pemerintah Indonesia untuk menggalakkan edukasi mengenai Covid-19.
“Kebohongan masih berkeliaran, sementara kebenaran masih bersiap-siap keluar. Jangan hanya membela diri, tegurlah nama-nama besar penyebar disinformasi,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, buah dan sayur bagus untuk camilan, tapi bukan sebagai pengganti air putih. Menurutnya, hal ini sama dengan tumbuhan dan rempah karena bisa membuat imun meningkat, tapi bukan sebagai pengganti vaksin.
“Butuh perlindungan khusus untuk Covid-19. Dapatkan vaksin! Segera!,” pungkasnya.
Faheem Younus adalah Clinical Associate Profesor di Universitas Maryland. Younus pernah mendapat Presidential Service Award dari mantan Presiden AS Barack Obama pada 2008 atas jasa kemanusiannya.
“Tentu kita terbuka untuk bantuan dari negara lain dalam masa pandemi. Seperti di awal pandemi, banyak global membantu kita,” kata Siti Nadia saat dihubungi Senin (5/7/2021).
Menurutnya, tidak satupun negara di dunia siap dengan pandemi.
“Bahkan, negara sekuat Amerika Serikat, Eropa, Jepang pun harus bertahan luar biasa untuk survive di masa pandemi ini. Termasuk Indonesia,” ujarnya.
“Kita butuh seperti ventilator, APD (alat pelindung diri), anggaran dan lain sebagainya,” imbuhnya. (ATN)