Investasi USD48 Miliar, Eropa Pacu Produksi Baterai Mobil Listrik

146

Pengumuman Kabupaten Bombana

PARIS, LENTERASULTRA.COM – Industri baterai kendaraan listrik global terus bergerak. Saat ini, Eropa mulai meningkatkan produksi baterai listriknya meskipun masih jauh dari ketergantungannya pada Asia. China, Jepang dan Korea Selatan masih menjadi produsen sebagian besar baterai mobil listrik dunia.

Menurut laporan Transport & Environment, sebuah organisasi non-pemerintah pada bulan Juni, Eropa saat ini memiliki ambisi proyek untuk membangun baterai listrik sebesar 38 gigafactories dengan output tahunan gabungan 1.000 gigawatt jam (GWh) dan perkiraan biaya 40 miliar euro atau setara USD 48 miliar.

“Pasokan tahunan ini dapat dicapai pada 2029-2030 dan akan setara dengan produksi 16,7 juta kendaraan listrik berbasis baterai,” kata juru bicara T&E sebagaimana laporan CNA, Minggu (20/6/2021).

“Mengingat peningkatan permintaan yang luar biasa, ada kepentingan besar bagi produsen untuk mematahkan oligopoli produsen baterai. Mereka juga harus memastikan akses ke bahan untuk elektroda (anoda dan katoda), yang akan menentukan harga dan ketersediaan baterai,” ujarnya dikutip dari asiatoday.id.

Di Swedia, start-up Northvolt berharap mencapai produksi tahunan 150 GWh di Eropa pada 2030, dengan satu pabrik sedang dibangun sekarang dan dua pabrik yang jauh lebih besar.

Northvolt sebelumnya mengatakan bahwa kapasitas produksi akan mencapai 32 GWh pada 2024, atau setara dengan 600 ribu kendaraan listrik per tahun.

Dalam laporan lain, Transport & Environment mengatakan kendaraan listrik baterai dapat dijual  di 27 negara Uni Eropa pada 2035 Hal ini bisa tercapai jika pembuat kebijakan memperkenalkan target CO2 yang lebih ketat dan dukungan kuat infrastruktur untuk mengisi daya mobil.

Pembuat mobil, yang berada di bawah tekanan untuk beralih dari kendaraan bahan bakar fosil, telah berinvestasi ke dalam produksi baterai. Raksasa Jerman Volkswagen telah berinvestasi di Northvolt dan juga berencana untuk membangun lima pabrik baterai lainnya.

Stellantis, yang memiliki merek seperti Alfa Romeo, Chrysler, Citroen, Dodge dan Fiat, sedang mengerjakan dua pabriknya sendiri, sementara perintis listrik Tesla ingin menjadikan gigafactory masa depannya di dekat Berlin salah satu yang terbesar di dunia dengan kapasitas 250 GWh pada 2030.

Pemerintah Eropa mendukung proyek tersebut karena mereka ingin benua tersebut mempertahankan peran utama dalam tren pembuatan mobil masa depan. Pabrikan Asia juga berinvestasi di Eropa, dengan masuknya AESC untuk bekerja sama dengan Toyota dan Renault di Inggris dan Prancis. Dua perusahaan Korea Selatan, LG Chem dan SKI, juga telah membuka pabrik di Polandia dan Hungaria. CATL China sedang membangun satu pabrik di Jerman. (ATN)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU