Vaksin Pfizer-BioNTech Hasilkan Lebih Banyak Antibodi Dibanding Sinovac

992

Pengumuman Kabupaten Bombana

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Sebuah studi diprakarsai oleh Universitas Hong mengungkap perbandingan efektivitas vaksin BioNTech dan Sinovac dalam menghasilkan antibodi. Hasilnya, vaksin BioNTech jauh lebih tinggi dibandingkan dengan suntikan Sinovac.

“Hasil studi menunjukkan bahwa penerima vaksin Sinovac mungkin memerlukan suntikan ketiga,” kata pemimpin peneliti Benjamin Cowling, sebagaimana laporan South China Morning Post, Sabtu (19/6/2021).

Melansir dari asiatoday.id, ahli epidemiologi memimpin studi yang ditugaskan pemerintah yang melacak respons antibodi dari 1.000 orang yang divaksinasi.

Cowling memperingatkan tes antibodi mungkin gagal untuk mengambil sejumlah kecil antibodi yang dihasilkan oleh suntikan Sinovac. Dia mengomentari rekomendasi penasihat ilmiah pemerintah untuk memotong waktu karantina bagi pelancong yang divaksinasi yang dites positif untuk antibodi tetapi negatif untuk virus, tulis South China Morning Post.

Sementara itu, Strait Times mengutip jika awal pekan ini, para pejabat di Indonesia memperingatkan bahwa lebih dari 350 pekerja medis telah tertular Covid-19 meskipun telah divaksinasi dengan Sinovac dan puluhan lainnya telah dirawat di rumah sakit. Hal ini, meningkatkan kekhawatiran tentang kemanjurannya terhadap varian virus yang lebih menular.

Sebelumnya pada bulan Juni, Uruguay merilis data dunia nyata tentang dampak vaksin Covid-19 Sinovac Biotech, dimana diantara populasinya yang menunjukkan lebih dari 90 persen efektif dalam mencegah penerimaan dan kematian perawatan intensif.
Pemerintah Uruguay juga mempelajari keefektifan vaksin Pfizer-BioNTech di antara 162.047 petugas kesehatan dan orang-orang yang berusia di atas 80 tahun, dan mengatakan bahwa suntikan itu 94 persen efektif untuk mencegah masuk dan kematian di unit perawatan intensif, dan mengurangi infeksi hingga 78 persen. (ATN)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU