Krisis di Myanmar: Korban Jiwa Sudah Capai 700 Orang

368

Pengumuman Kabupaten Bombana

 

YANGON, LENTERASULTRA.COM – Krisis politik di Myanmar kian mengerikan. Korban jiwa dari rakyat sipil terus berjatuhan akibat tindakan represif junta militer. Seperti dilaporkan AFP, Minggu (11/4/2021) Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik telah memverifikasi setidaknya 701 kematian warga sipil sejak kudeta tersebut.

Sebaliknya, pada Jumat (9/4/2021), menurut juru bicara junta militer, jumlah korban tewas hanya 248 orang. Meskipun terjadi pertumpahan darah, pengunjuk rasa terus melakukan unjukrasa di beberapa bagian negara. Seorang penjaga keamanan terluka dalam ledakan bom di luar salah satu bank milik militer di kota terbesar kedua Myanmar pada Minggu (11/4) pagi, ketika korban tewas sipil dari tindakan keras brutal junta terhadap perbedaan pendapat mencapai lebih dari 700 pada akhir pekan.

Dikutip dari asiatoday.id, negara itu berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari. Cabang terbesar Bank Myawaddy di Mandalay menjadi sasaran pada Minggu pagi. Menurut media lokal, seorang penjaga keamanan terluka dalam ledakan itu. Setelah ledakan, para petugas keamanan dikerahkan di daerah itu.

Bank Myawaddy adalah salah satu dari sejumlah bisnis yang dikendalikan militer yang menghadapi tekanan boikot sejak kudeta. Banyak pelanggan menuntut untuk menarik tabungan mereka. Konflik berdarah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pada Sabtu, satu kelompok pemantau lokal mengatakan pasukan keamanan menembak mati dan menewaskan 82 pengunjuk rasa anti-kudeta pada hari sebelumnya di kota Bago, 65 km timur laut Yangon. 

Rekaman yang diverifikasi AFP pada Jumat (9/4) pagi menunjukkan pengunjuk rasa bersembunyi di balik barikade karung pasir dengan senapan rakitan, ketika ledakan terdengar di latar belakang. (ATN)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU