Sertifikat Tanah P2ID Kembali Dikuasai Pemprov Sultra

433
Gubernur Sultra, Ali Mazi, saat menerima sertifikat tanah P2ID. Foto: La Ode Kaharmin/Kominfo. 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Sertifikat tanah untuk lahan Pusat Promosi dan Informasi Daerah (P2ID) yang terletak di Kota Kendari, kembali dikuasai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra). Sebelumnya, selama bertahun-tahun sertifikat tanah tersebut dinyatakan hilang.

Hilangnya sertifikat tanah beserta dokumen-dokumen pendukung lainnya yang telah diganti rugi Pemprov SUltra tersebut terjadi ketika dijadikan sebagai alat bukti dalam persidangan pada kurun waktu tahun 1995-1996. Akibat hilangnya sertifikat tanah tersebut, Pemprov Sultra kesulitan untuk melakukan balik nama atas lahan P2ID. Dengan demikian, Pemprov juga tidak mampu menguasai sepenuhnya aset pemerintah daerah itu.

Berulangkali sekelompok masyarakat melakukan gugatan terhadap Pemprov Sultra atas kepemilikan lahan P2ID. Namun, gugatan kelompok masyarakat tersebut tidak pernah diterima oleh putusan pengadilan. Bahkan saat ini, lahan P2ID telah banyak dikuasai oleh masyarakat. Sejumlah bangunan permanen dan semi permanen milik masyarakat telah berdiri dalam kawasan P2ID.

Selama bertahun-tahun, Pemprov SUltra bahkan telah mengupayakan agar sertifikat tanah itu ditemukan. Namun baru delapan tahun kemudian, atas bantuan Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Pengadilan Tinggi Sultra, sertifikat tanah itu berhasil ditemukan kembali.

Jalan panjang upaya pemprov untuk kembali menguasai lahan P2ID tersebut dituturkan Gubernur Sultra, Ali Mazi, saat memberi sambutan dalam acara penyerahan sertifikat dokumen lahan P2ID Provinsi Sulawesi Tenggara yang digelar di Rumah Jabatan Gubernur, Senin (15 Maret 2021).

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Untuk itu, saya selaku gubernur dan atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak Kejaksaan Tinggi dan Pengadilan Tinggi Sultra yang telah bekerja sama secara sinergis, sehingga sertifikat dan dokumen lainnya dapat ditemukan,” ujar Ali Mazi.

Gubernur berharap, Kejati Sultra tetap mengawal upaya Pemprov SUltra untuk menyelamatkan aset itu. Termasuk seluruh pihak baik yang berada di internal maupun pihak eksternal pemprov. Dengan ditemukannya sertifikat tersebut, carut-marut permasalahan di lokasi P2ID dapat diselesaikan tanpa merugikan pihak manapun.

Selanjutnya, setelah serah terima sertifikat tersebut, Ali Mazi menginstruksikan kepada pengelola aset Pemprov SUltra dalam hal ini Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan OPD terkait lainnya, agar segera melakukan proses balik nama menjadi atas nama Pemprov Sultra.

Selain itu, Ali Mazi juga memerintahkan agar segera melakukan pengamanan dengan memagari lahan P2ID dan memanfaatkannya untuk kepentingan pembangunan daerah, dengan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Saya juga meminta kepada pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sultra dan BPN Kota Kendari agar kirannya dapat membantu kelancaran proses balik nama kepemilikan sertifikat-sertifikat lahan P2ID tersebut,” imbuhnya.

Sumber: Kominfo Sultra.

 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU