KSOP Pindahkan Dermaga, Kapal Kendari-Wawonii Berhenti Beroperasi, ABK jadi Pengangguran

1,784
Mas Roni, Nakhoda KM Valentine Bahari. Foto : Adhi

KENDARI, LENTERASULTRA.COM-
Keputusan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari memindahkan tempat berlabuh KM Valentine Bahari, dari pelabuhan feri Kendari- Wawonii ke dermaga Nusantara Kendari mulai dirasakan dampaknya.

Langkah KSOP tersebut, tidak hanya menuai protes dari Forum Serikat Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Feri Kendari-Wawonii hingga menggelar aksi demonstrasi di DPRD Sultra, karena merasa mengancam mata pencaharian mereka. Namun, keputusan KSOP Kendari ini, juga mematikan aktifitas pelayaran KM Valentine Bahari serta membuat tujuh ABK dan sejumlah karyawan yang menggantungkan hidup di perusahaan ini, terpaksa menjadi pengangguran.

“Selama pandemi Covid-19 ini, susah kita cari pekerjaan apalagi  memenuhi kebutuhan hidup  sehari-hari. Untung ada perusahaan pelayaran kapal cepat Kendari-Wawonii ini, yang masih menerima kami bekerja. Tapi karena tempat berlabuh dipindahkan, kapal tidak beroperasi, jadi kami jadi pengangguran karena tidak bekerja,” keluh salah satu pekerja di perusahaan kapal Viber ini.

KSOP Kendari mulai mengalihkan tempat berlabuh kapal cepat Kendari-Wawonii sejak Kamis (4/2/2021) lalu. Dermaga KM. Valentino Bahari semula di pelabuhan Kendari-Wawonii dipindahkan ke pelabuhan Nusantara, tempat kapal cepat Kendari-Raha-Baubau menaik turunkan penumpang.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Keputusan ini, sempat dijalankan selama sepekan oleh pemilik kapal. Namun karena jumlah penumpang mengalami penurunan yang sangat drastis, maka pihak perusahaan memutuskan berhenti beroperasi karena merasa rugi. “Penumpang kurang. Dalam sehari, pulang dan pergi rata-rata 30 orang,” kata Mas Roni, Nakhoda KM. Valentino Bahari.

Selain itu, perpindahan di pelabuhan Nusantara juga dikeluhkan penumpang. Selama ini, masyarakat yang bolak balik dari Kendari-Wawonii sudah terbiasa naik turun di pelabuhan Feri dari pada pelabuhan Nusantara. Tidak hanya itu, lokasi pelabuhan feri yang dekat dengan pasar sentral, memudahkan aktifitas penumpang dalam berurusan.

Tidak sampai disitu, keputusan berlabuh di pelabuhan Nusantara yang diambil KSOP Kendari, otomatis berdampak pada kenaikan harga tiket hampir 15 persen. Sebab, untuk masuk di Pelabuhan Nusantara, setiap penumpang harus membayar Rp. 7 ribu. Sementara di pelabuhan Feri, penumpang hanya membayar Rp 2 ribu. “Harga tiket penumpang Kendari-Wawonii 50.000 rupiah. Kalau ditambah lagi 7 ribu, maka ada kenaikan hampir 15 persen,” sambungnya.

Hingga Jumat (19/2/2021), KM Valentine Bahari belum melakukan olah gerak. Sejak Kamis (11/2/2021) hingga Jumat (19/2/2021), kapal Viber dengan bobot 80-an gross ton ini, masih berlabuh di dermaga Nusantara. “Sampai hari ini, sudah delapan hari kami tidak beroperasi. Belum tau, bagaimana keputusannya. Kami berharap segera dikembalikan di pelabuhan Feri,” ungkap Mas Roni.

Kepala seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhan KSOP Kota Kendari, La Ode Wilo berargumen jima perpindahan dermaga Valentine Bahari karena beberapa alasan. Pertama rencana pola trayek Valentino Bahari, Kendari-Langara,  kedua konstruksi kapal Viber glass dan yang ketiga kapal Valentine Bahari merupakan kapal penumpang. “Pimpinan yang lebih bagus menjelaskan hal ini,” kata La Ode Wilo, saat ditanya lebih lanjut terkait persoalan ini.

Penulis : Adhi

 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU