China-Indonesia Sepakati Perdagangan Sarang Burung Walet Rp2,2 Triliun
JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – China dan Indonesia menandatangani Letter of Intent (LOI) perdagangan sarang burung Walet senilai USD150 juta atau Rp2,2 triliun yang akan dimulai pada 2021. LOI ini ditandatangani oleh Atase Perdagangan (Atdag) Beijing, Marina Novira dan General Manager of Production Center dari Xiamen Yan Palace Seelong Food Co., Ltd, Huang Danyan.
Xiamen Yan Palace Seelong Food Co., Ltd, merupakan perusahaan importir dan pabrik pengolahan sarang burung walet yang menggunakan 100 persen produknya dari Indonesia.
Marina mengungkapkan, LOI ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekspor nonmigas, mengingat Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar di dunia, sedangkan China merupakan konsumen sarang burung walet terbesar di dunia.
“Dengan LOI ini diharapkan nilai ekspor produk sarang burung walet Indonesia akan meningkat dan dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja ekspor nonmigas nasional,” kata Marina dikutip Asiatoday.id, Jumat (6/11/2020).
Menurut Marina, saat ini baru ada 23 perusahaan sarang burung walet Indonesia yang terdaftar di Bea Cukai China dan secara resmi dapat mengekspor produknya ke negara tersebut.
Selain itu terdapat 13 perusahaan terdaftar yang telah diinspeksi Bea Cukai China pada Desember 2019 terkait permohonan izin peningkatan kapasitas volume ekspor.
“Untuk itu kami masih membahas secara intensif dengan Pemerintah China proses inspeksi dapat segera selesai sehingga nilai ekspor produk sarang burung walet dapat bertambah mengingat tingginya permintaan terhadap komoditas terebut di China,” terang Marina.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun yang turut menyaksikan penandatanganan LOI tersebut mengemukakan terdapat potensi kerja sama antara Indonesia dan China untuk perkembangan industri sarang burung walet.
“Saya berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan oleh kedua negara karena saya percaya masyarakat China sangat menyukai ‘the Caviar of the East’ dari Indonesia ini,” terang Djauhari.
Pada periode Januari-Agustus 2020, total impor sarang burung walet China dari seluruh dunia mencapai USD275,7 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 73,7 persen impornya berasal dari Indonesia dengan total nilai sebesar USD203 juta.
Impor China terhadap sarang burung walet pada periode tersebut tercatat meningkat 90,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (AT Network)