Tolak Kemenangan Biden, Ribuan Pendukung Trump Turun ke Jalan
WASHINGTON, LENTERASULTRA.COM – Ribuan pendukung Presiden AS Donald Trump turun ke jalan menolak klaim kemenangan Joe Biden yang diberitakan secara masif, Sabtu (7/11/2020) waktu setempat.
Aksi massa berlangsung di Atlanta, Tallahassee, Bismarck, Boise, hingga Phoenix. Mereka mengecam berita kemenangan Joe Biden setelah melewati lebih dari tiga hari penghitungan suara.
Di Atlanta, di luar Capitol negara bagian di benteng lama Republik Georgia, massa berteriak “Kunci dia!” Sementara yang lain meneriakkan “Ini belum berakhir! Berita palsu!”. Jalan-jalan pun terlihat dibanjiri bendera AS dan spanduk Trump.
Dilansir dari Denver Post mengutip Asiatoday.id, Minggu (8/11/2020), sejauh ini tidak ada kekerasan yang dilaporkan. Kendati demikian, pada satu titik, polisi bergerak untuk memisahkan antara pendukung dan penentang Trump. Biden memimpin perolehan suara tipis di Georgia.
“Ada kecurangan pemilu yang terjadi di sini. Meskipun saya tinggal di Tennessee, saya orang Amerika, dan saya ingin memastikan orang Amerika memiliki suara dalam pemilihan,” kata salah seorang pendukung Trump, Jordan Kelley (29) dari Murfreesboro.
Dia mengklaim bahwa para pemilih di Georgia menghitung suara secara tidak tepat untuk membawa Biden unggul. Dia pun berencana melakukan perjalanan selama sepuluh jam ke Washington pada pekan depan untuk berdemonstrasi di Mahkamah Agung, di mana Trump dan pengacaranya berjanji akan mengajukan tuntutan.
Beberapa ribu pendukung Trump juga berkumpul di Pennyslvania Capitol di Harrisburg dengan bendera AS, bendera Trump, dan tanda bertuliskan “Hentikan Pencurian!”.
“Jika kita tidak menghentikan ini hari ini, semuanya akan berakhir. Kalau tidak, kita bisa mengucapkan selamat tinggal pada kebebasan,” kata Bruce Fields (66) merujuk outlet media yang menyatakan Biden sebagai pemenang.
Di Arizona Capitol di Phoenix, massa membengkak menjadi lebih dari seribu orang dalam beberapa jam. Biden memenangkan Electoral College di wilayah itu.
“Sangat mencurigakan bahwa Presiden Trump, dengan gelombang merah yang kami lihat di Arizona, sedang berjuang. Saya ingin tahu apakah ada ketidaksesuaian dengan angka yang keluar dari mesin,” kata Kelli Ward, mantan senator negara bagian dan ketua Partai Republik Arizona, kepada massa pro-Trump.
Sementara di luar Gedung Kongres North Dakota di Bismarck, delegasi kongres Republik negara bagian itu bergabung dengan para demonstran sambil membawa tanda dan spanduk bertuliskan pro-Trump dan meneriakkan “Empat tahun lagi! Hentikan pencurian!”.
“Ini belum berakhir sampai semuanya berakhir. Masih ada pengadilan. Jika ada waktu untuk mengungkap penipuan yang meluas, presiden yang akan melakukannya,” kata salah seorang pendukung Trump, Frank Dobbs (40) dari Henderson, Nevada.
Dia membawa pengeras suara dan bendera biru “Trump 2020” di luar kantor pencatat pemilih Clark County di Las Vegas Utara.
“Media tidak memutuskan siapa yang memenangkan kursi kepresidenan. Para pemilih sah di negara bagian inilah yang memutuskan,” ujarnya.
Sementara itu, massa anti-Trump meneriakkan kata-kata kotor seperti “Pecundang! Pecundang!” dan mengacungkan jari kepada iring-iringan mobil Trump saat ia kembali ke Gedung Putih dari tamasya golf.
Dilansir Denver Post, tidak ada bukti adanya kecurangan suara seperti yang diklaim oleh Trump dan para pendukungnya. Bahkan, beberapa pejabat Partai Republik terpilih di seluruh negeri mulai menjauhkan diri dari Trump dan mendesaknya untuk menerima hasilnya dengan bijak.
Sejumlah bentrokan pun terjadi antara pendukung Trump, beberapa demonstran pro-biden, dan massa Black Lives Matters (BLM).
Salah seorang pendukung BLM diketahui bergulat di tanah dengan seorang pendukung Trump, dia pun diamankan oleh seorang petugas menuju mobil polisi. Tidak jelas apakah dia ditangkap atau tidak.
Sementara di Lansing, Michigan, sekitar 50 pendukung Trump dan sekelompok kecil demonstran BLM berkumpul di negara bagian itu. (ATN)