Tak Ditemui Bupati Konawe, Aksi Penolakan 500 TKA China Berakhir Ricuh
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – HMI Cabang Konawe bersama ratusan mahasiswa Universitas Lakidende mulai membuktikan janji untuk melakukan aksi demontrasi di kantor Bupati Konawe, tepatnya di Jalan Inolobunggadue. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan tegas terhadap rencana kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China pada 23 Juni mendatang. Sayangnya, aksi damai tersebut berakhir ricuh dengan aparat keamanan yang bertugas, Jumat (19/06/2020).
Kericuhan tersebut bermula saat demonstran berencana melakukan pembakaran ban di depan kantor Bupati Konawe. Aparat kepolisian dan satpol PP yang berjaga mengambikl ban tersebut hingga aksi dorong-dorongan pun tak dapat dihindari.
“Lama juga kita aksi tapi tidak ada yang tanggapi. Makanya kita mau bakar ban sebenarnya tapi kita dilarang sama petugas pengamanan di sana. Kita baku dorong-dorong di situ,” kata Koordinator Lapangan, Irfan.
Ketua Umum HMI Cabang Konawe tersebut juga menyayangkan, sebab tidak ada bupati atau perangkat pemerintahan yang menemui mereka sampai aksi yang mereka lakukan selesai. Mereka pun memaksa masuk ke dalam kantor tersebut hingga kericuhan kembali terjadi.
“Tidak ada Bupati ataupun anggotanya yang mau temui kita. Tidak ada satu orang pun yang berada di kantor tersebut, padahal masih jam kerja, makanya kita paksa masuk di dalam. Ternyata, kita dihalangi lagi disitu. Mulai ribut lagi,” lanjut Irfan.
Meski berhasil menduduki kantor Bupati beberapa jam, para demonstran menarik masa dan melakukan diskusi lanjutan untuk melanjutkan aksinya. Mereka akan kembali melanjutkan aksi dengan masa yang lebih besar lagi pada Senin, 22 Juni mendatang, di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi serta kembali bertandang di Kantor Bupati Konawe.
“Kita kembali di titik kumpulnya kita, di Kampus Unilaki. Nanti Senin lagi baru kita lanjutkan di tempat yang sama dan di Nakertrans,” tegasnya. (B)
Reporter: Herlis Omputo Sangia
Editor: Wulan