Wakapolri Pastikan Invetigasi Dilakukan Secara Transparan
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Dua hari pasca tragedy aksi unjuk rasa yang menewaskan dua mahasiswa Universistas Halu Oleo (UHO), Wakapolri, Komjend Pol Ari Dono Sukmanto bertolak ke Kendari, Sulawesi Tenggara. Kedatangannya tak lain untuk mendinginkan situasi dan menciptakan rasa aman warga, serta menggelar pertemuan dengan Forkopimda Sultra.
Di hadapan sejumlah awak media, ia mengungkapkan rasa duka citanya yang mendalam, atas musibah unjuk rasa yang memakan korban. Ia juga memastikan, kasus ini akan ditindaklanjuti dengan membentuk tim investigasi secara transparan. Guna membuktikan peristiwa yang sebenarnya terjadi hingga merenggut nyawa pejuang demokrasi di Sultra.
“Kami sepakat untuk menindaklanjuti untuk menyelidiki kasus ini ya, membentuk tim investigasi gabungan agar secara transparan membuktikan peristiwa yang sebenarnya terjadi,” ungkapnya.
Meskipun SOP pekerjaan investigasi hanya dilakukan oleh kepolisian, namun untuk kepentingan kasus ini pihaknya akan membentuk investigasi gabungan, yang terdiri atas Ombudsman, Komnas HAM, akademisi, serta pihak-pihak yang memiliki kompetensi dan paham invetsigasi.
Seperti diketahui tim invetigasi dari Tim Inafis dan Mabes Polri telah melakukan oleh tempat kejadian perkara pada Sabtu pagi. Dari hasil oleh TKP ditemukan tiga selongsong peluru di Jalan Abdullah Silondae, tepatnya di depan kantor Disperindag Sultra.
Temuan selongsong peluru ini selanjutnya akan diperiksa dan diteliti jenis dan alur senjatanya. Usai melakkuan oleh TKP, invetigasi dilanjutkan dengan mencari saksi peristiwa, dan bukti.
Reporter: Ilham
Editor: Wuu