Puluhan Rumah di Desa Gunung Jaya Buton yang Dibakar Massa Mulai Dibangun

482
Anggota TNI-Polri saat bergotongroyong membersihkan sisa-sisa kebakaran. (SAFRIN/LENTERASULTRA.COM)

BUTON, LENTERASULTRA.COM – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi mulai merealisasikan janjinya untuk membangun kembali puluhan rumah Warga Desa Gunung Jaya, Kabupaten Buton. Hari ini, Sabtu, 8 Juni 2019, ia mengerahkan jajarannya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra untuk melaksanakan tahap awal pembangunan.

Jajaran Pemprov Sultra tak sendirian, melainkan bekerjasama dengan TNI dan Polri. Berdasarkan pantauan jurnalis lenterasultra.com, mereka kompak bahu membahu membersihkan puing-puing sisa kebakaran sebagai bentuk tahap awal pembangunan.

“Ini sudah mulai kita laksanakan langkah awal pembangunan, dengan membersihkan sisa-sisa rumah yang terbakar,” tutur Gubernur Sultra, Ali Mazi di Buton, Sabtu, (8/6/2019).

“Kita bangun seperti semula, kalau rumah batu, kita bangunkan juga rumah batu, kalau kayu ya, rumah kayu juga kita bangun,” sambungnya seraya menambahkan bahwa pembangun 87 rumah tidak membutuhkan waktu yang lama.

Selain memperbaiki rumah, Ali Mazi juga berjanji untuk membantu pengurusan dokumen-dokumen penting, seperti ijazah dan sertifikat tanah. Namun, ia tak menjelaskan secara ditel kapan hal ini direalisasikan.

Ia hanya menyebut bahwa hari ini juga, bantuan dari pemerintah pusat berupa, obat-obatan dan bantuan modal usaha ekonomi kreatif akan tiba dan diserahkan kepada korban kebakaran. Terakhir, ia berharap agar seluruh Kepala Daerah di Bumi Anoa turut serta dalam memberikan bantuan kepada masyarakat di Buton.

“Ini menjadi bencana se-Sultra, sehingga semua kepala daerah Sultra, memberikan bantuan kepada korban,” tutupnya.

Untuk diketahui, terdapat 87 rumah Warga Desa Jaya yang hangus terbakar akibat kerusuhan beberapa waktu lalu. Adapun kerusuhan di Buton ini terjadi karena konvoi yang dilakukan oleh segelintir warga dari Desa Sampuabalo saat malam takbiran, Selasa, 4 Juni 2019 lalu. Mereka, konvoi dengan menggunakan motor berknalpot racing dan memainkan gas motornya.

Masyarakat di Desa Gunung Jaya merasa terganggu dan tidak menerimanya. Akhirnya terjadilah percekcokan diantara keduanya.

Aparat kepolisian setempat sempat melerai dua kubu yang bertikai itu. Sayangnya, hal tersebut hanya meredam emosi warga sesaat saja. Buktinya pada Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, sekitar pukul 14.30 WITA, massa dari Desa Sampuabalo datang ke Desa Gunung Jaya dan melakukan aksi pembakaran rumah Warga Desa Gunung Jaya dengan menggunakan bom molotov.

Tak cukup sampai di situ, sehari setelahnya bentrokan pun kembali terjadi. Akibatnya, 2 orang meninggal dunia dan 10 orang luka-luka parah.

Reporter: Safrin
Editor: Restu Fadilah

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU