Genjot Target 20 Juta Wisman Pada 2019, Ini Upaya Pemkab Wakatobi

612
Acara Focuss Group Discussion (FGD) Analisis Kunjungan Wisatawan Pada Destinasi Prioritas Wakatobi di salah satu hotel di Wakatobi. (Istimewa)

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menjadi satu destinasi pariwisata unggulan Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019. Sampai dengan bulan Oktober 2018 ini, tercatat 13,2 juta Wisman berkunjung ke Wakatobi. Artinya masih kurang 6,8 juta pengunjung lagi untuk mencapai target.

“Beberapa upaya akan dilakukan pemerintah Kabupaten Wakatobi guna mendorong peningkatan kunjungan wisatawan diantaranya meliputi Atraksi dan Snorkeling, Amenitas seperti Perhotelan, dan peningkatan Sumber Daya Manusia,” tutur Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi, Nadar dalam acara Focuss Group Discussion (FGD) Analisis Kunjungan Wisatawan Pada Destinasi Prioritas Wakatobi di salah satu hotel, Jumat (21/12/2018).

Kata Nadar, tahun ini tercatat kunjungan wisata di Wakatobi mencapai angka 27.000. Ini meningkat 5.000 dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 22.000. “Alhamdulillah di tahun ini kunjungan wisatawan kita meningkat, tapi yang terpenting sekarang kita harus jaga trendnya sehingga itu bisa terus meningkat,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Sub Bidang Analisis Data Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Norman Sasono mengaku berharap agar kunjungan wisatawan ke Wakatobi hingga akhir tahun 2018 ini bisa menjapai 19 juta. Meski diketahui, tahun 2018 akan segera berakhir dalam hitungan minggu.

“Kita berharap di akhir tahun ini minimal diatas 19 juta target kunjungan wisman dapat tercapai,” katanya penuh harap.

Oleh karena itu, beberapa terobosan-terobosan baru terus dikembangkan untuk meningkatkan wisawatan. Salah satunya menggarap potensi perbatasan atau cross border.

“Karena itu dianggap bisa memberikan kontribusi besar dan itu sudah terjadi di beberapa negara seperti Entikong Kalimantan Barat dan Atambua Nusa Tenggara Timur (NTT),” tutupnya.

Reporter: Febri Wulandari
Editor: Restu Fadilah

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU