Wujudkan Lingkungan Sehat, Pemkot Kendari Luncurkan L2T2

621
Sulkarnain Kadir saat meluncurkan program L2T2 didampingi istri dan Kadinkes, serta Pj. Sekda Kota Kendari, Rabu 15/8/2018.

Kendari,Lenterasultra.com-Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus menggagas kota lulo ini menjadi kota layak huni. Salah satunya dengan senantiasa meningkatkan taraf hidup rakyat yang sehat. Guna mewujudkan lingkungan sehat bagi seluruh warganya, kali ini kembali meluncurkan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) oleh Plt Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, SE, Rabu 15/8/2018.

Sulkarnain, mengungkapkan, percepatan pembangunan sanitasi septic tank yang sesuai standar lingkungan hidup merupakan ujung tombak kesehatan masyarakat. Olehnya itu, program ini menjadi salah satu penunjang dalam meningkatkan pola hidup sehat masyarakat Kota Kendari.

“Kesadaran dan perhatian terhadap lingkungan harus semakin ditingkatkan. Sebab kalau dibiarkan maka lingkungan tercemar. Tentunya kita tidak mengharapkan dampak dari itu akan berimbas warga kita kedepannya,” ungkap Sulkarnain, Rabu 15/08/2018.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Politisi PKS itu mengingatkan bahwasannya efek dari pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh septic tank dapat menyebabkan stunting. Itu artinya terjadi penurunan fisik mulai dari perubahan tubuh dan fisik yang lebih kecil.

“Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dapat menyebabkan perkembangan otak yang tidak maksimal. Dalam hal ini juga dapat menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, sehingga prestasi sekolah anak-anak atau generasi muda kita yang menjadi buruk,” tegasnya.

Oleh karena itu, tambahnya, Pemkot Kendari benar-benar serius memerhatikan hal tersebut. Kata Sulkarnain, dengan memiliki sanitasi berstandar dapat dapat meningkatkan pembangunan Kota Kendari. Ditambah lagi, penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) juga meningkat. Dengan demikian, Kota Kendari menjadi betul-betul menjadi kota yang sehat dan bersih dan layak huni.

“Germas juga dapat menurunkan beban penyakit menular dan tidak menular, baik itu kematian maupun kecacatan. Kemudian juga dapat terhindar dari terjadinya produktifitas penduduk yang menurun serta mengurangi beban pembiayaan pelayanan kesehatan,” tutupnya. (Isma)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU