Hujan Sesaat, Sejumlah Wilayah di Kota Kendari Terendam Banjir

687
Salah satu ruko di bilangan jalan Ahmad Yani menjadi korban banjir.

LENTERASULTRA.com-Pemerintah kota Kendari sepertinya harus mempercepat program pembangunan kolam retensinya untuk mengantisipasi banjir. Jika tidak, maka masyarakatnya akan terus menikmati banjir setiap musim hujan.

Rabu (16/5) kemarin, warga di kota Lulo kembali merasakan banjir. Hal ini disebabkan karena, hujan deras yang mengguyur kota Kendari sejak pukul 11.00-12.35 wita. Pantauan wartawan lenterasultra.com terdapat beberapa titik yang terdampak banjir.

Diantaranya, di jalan Ahmad Yani, kelurahan Kadia. Dari arah depan SMKN 2 Kendari hingga depan SPBU,  air mengepung jalan raya. Meski genangan air tidak berlangsung lama, namun sejumlah penduduk yang tinggal di sepanjang jalan merasa was was. Sebab, air yang ada dibadan jalan bisa masuk di rumah warga serta ruko-ruko yang berjejer di jalan tersebut.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Junaid, salah satu warga Ahmad Yani mengatakan, genangan air di wilayah itu dikarenakan pondasi yang dibangun SMKN 2 Kendari terlalu tinggi, sehingga air tidak lancar mengalir ke drainase dan terjadilah peluapan air ke jalan raya. “Kalau hujannya lama, pasti ada rumah dan ruko yang terendam. Untungnya hujannya hanya sesaat, tapi kami minta ada upaya dari pemerintah kota agar kejadian ini tidak terulang lagi,” kata Junaid, saat ditemui di lokasi banjir.

Genangan air juga dirasakan warga di Kelurahan Wundudopi, Kecamatan Baruga, Kota Kendari. Diwilayah ini, banjir menggenangi sejumlah jalan. Ketinggian genangan air berkisar 20 hingga 30 centimeter. Meski tidak ada korban rumah yang terendam, namun di wilayah itu, sudah menjadi langganan banjir setiap hujan turun.

Sementara disekitar bundaran pesawat Lepo-Lepo juga terdapat genangan air. Di tempat ini, bukan hanya sejumlah ruas jalan yang tertutupi air tapi ada juga rumah warga yang tergenang air.

Menurut Sukman, warga Lepo-Lepo, banjir yang merendam wilayahnya terjadi akibat drainase yang tidak mampu menampung beban air hujan yang begitu besar. Begitu hujan turun, air yang ada dalan saluran kemudian meluap ke bahu jalan utama dan menggenangi sejumlah jalan hingga rumah warga. “Banjir kiriman seperti ini, sudah terjadi dalam kurun waktu 3-4 tahun terakhir,”ujar Sukman.

Hingga berita ini diturunkan, banjir terlihat sudah mulai surut. Meski begitu, sejumlah warga yang wilayah hingga rumahnya kerap menjadi langganan banjir, meminta kepada Pemkot Kendari untuk segera melakukan antisipasi. Jika tidak, mereka akan selalu merasa was was, apalagi saat ini, hujan hampir setiap saat melanda kota Kendari. (Sri)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU