Bentrok Baubau Dipicu Rebutan Lahan Bongkar Muat Pelabuhan

616
Herman, Ketua Regu Kerja Koperasi Pelabuhan

LENTERASULTRA.com-Aksi saling serang dua kelompok pemuda di kawasan Pelabuhan Jembatan Batu, Baubau, Sabtu (17/3) siang lalu ternyata melibatkan para tenaga kerja bongkar muat pelabuhan (TKBM). Gara-gara rebutan lahan, siapa yang paling berhak menjadi mitra bongkar kapal-kapal yang bersandar di pelabuhan itu, dua kelompok bentrok bahkan saling serang dengan senjata tajam.

Salah satu pihak yang terlibat dalam aksi itu adalah Koperasi Pelabuhan Baubau, yang mengklaim memiliki izin mengelola aktivitas bongkar muat dari Pelabuhan Lakologou hingga Pelabuhan Sulaa.

“Kami disini sudah 8 tahun mengelola TKBM, tiba-tiba ada pihak lain yang mengaku berhak juga, padahal mereka TKBM yang usianya baru sebulan,” kata Herman, Ketua Regu Kerja Koperasi Pelabuhan, di depan media di salah satu hotel di Baubau, Senin (19/3).

Katanya, anggota TKBM Unit Pelabuhan Jembatan Batu, sebanyak 137 orang. Sedangkan kelompok lain ia deteksi hanya 17 orang. Selain itu, dokumen mereka belum dilengkapi izin, hanya memiliki akta pendirian Notaris Koperasi saja, sedangkanga rekomendasi dari Dinas Perhubungan, Sah Bandar belum ada.

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Kami akan melaporakan ke pihak berwajib, sebab telah merampas hak kami, kami juga akan melaporakan ke Dinas Koperasi dan akan mempertanyakan TKBM diatas TKBM,” tuturnya.

Adanya hal tersebut, sehingga terjadinya kericuhan di Pelabuhan Jembatan Batu pada Sabtu (17/3) lalu, bebab TKBM lain disebutnya menggunakan cara hukum rimba. Tiga hari sebelum bentrok, orang tua yang masih bekerja, sudah di ancam dengan menggunakan senjata tajam berupa parang. “Tiga hari sebelumnya, mereka sudah teror kita, dengan membawa parang, disaat teman-teman sedang kerja,”jelasnya.

Pada saat sebelum terjadinya bentrok, berapa orang datang membawa senjata tajam, berencana ingin menduduki Pelabuhan Jembatan Batu. Bentrok pun tak terhindarkan.

Pascakejadian itu, anggota TKBM Jembatan Batu tetap beraktifitas, namun kapal-kapal di alihkan ke Pelabuhan Murhum. Selain itu, ada dua anggota TKBM dengan inisial A dan L terluka akibat terkena busur dibagian tangan sebelah kanan dan paha sebelah kiri.

“Kita belum melaporakan ke pihak yang berwajib, kita masi menunggu ketua TKBM kami, karana kami tidak ingin mencari keributan, yang kita inginkan hanyalah untuk mencari nafkah saja,” tutup Herman.(hengki).

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU