Rusda-Sjafei Yakin Rebut Dukungan Gerindra

LENTERASULTRA.com-Saat kandidat calon Gubernur Sultra yang lain sudah bergerilya menggalang dukungan, hingga melantik simpul-simpul tim pemenangannya, pasangan Rusda Mahmud-Sjafei Kahar justru masih berkutat dengan urusan “tiket”. Mereka belum mengantongi dukungan partai politik, selain Demokrat, untuk menggenapkan “tiket” mereka maju di Pilgub.
Harapan yang paling masuk akal saat ini adalah menanti keputusan Partai Gerindra, kemana arah dukungan partai tersebut. Partai pimpinan Prabowo Subianto yang punya 4 kursi di DPRD Sultra itu sampai saat ini memang belum mengumumkan kandidat mana yang mereka dukung sebagai Cagub Sultra.
“Belum, mudah-mudah dalam waktu tak lama lagi. Yang jelas, kalau DPD Gerindra Sultra kami usulkan pasangan Asrun-Hugua, tapi kan ini keputusan ada di tangan DPP. Kami menunggu,” kata Safarullah, Sekretaris DPD Gerindra Sultra.
Kubu Rusda-Sjafei tak kalah optimis. Mereka sangat percaya bahwa jalan menuju gelanggang Pilgub masih sangat terbuka. Belum adanya keputusan dari Partai Gerindra dan PKB, dinilai sebagai sebuah kans. “Insya Allah, Gerindra termasuk dukungan PKB bisa kami rebut untuk menggenapkan dukungan Demokrat,” kata Syukriaman, juru bicara pasangan Rusda-Sjafei.
Katanya, klaim pihak tertentu tentang dua partai itu yang hingga saat ini belum terbukti menunjukan bahwa ruang bagi pasangan dukungannya sebenarnya sangat besar. “Tapi kami tidak ingin mengklaim, bahwa kemajuan komunikasi dengan dua parpol itu sudah lebih baik,” kata pria yang akrab disapa Uki itu.
Uki sama sekali tidak menganggap bahwa belum lengkapnya dukungan parpol terhadap Rusda-Sjafei akan mengurangi kepercayaan publik terhadap pasagangan ini, apalagi soal kesan terlambat bergerak. Menurutnya, semua loyalis dua mantan bupati ini masih sangat setia.
“Waktu yang masih enam bulan ini kami anggap masih lebih dari cukup. Konsolidasi sudah jalan lebih awal, hanya memang agak tersendat belakangan ini karena fokus Pak Rusda dan Pak Sjafei adalah menggalang dukungan parpol, begitu tuntas, kami deklarasi, mendaftar di KPU dan bergerak dua kali lebih cepat,” tukasnya.
Uki juga menilai, selain Gerindra dan PKB, sejatinya Hanura dan PPP belumlah tuntas dimatanya. Pasalnya, ia menangkap kesan kejanggalan dari proses penyerahan sebuah dokumen yang diklaim sebagai SK dukungan dari dua parpol itu kepada salah satu kanddiat.
“Pertama, bukan diserahkan oleh pengurus DPP, seperti partai lain yang sudah lebih awal. PKS, PAN dan PDIP malah lembaran SK-nya viral dan bisa diakses publik. Tapi, tentu kami tak punya kapasitas mempersoalkannya karena itu wilayah internal partai. Hanya jangan sampai ada yang kaget kalau endingnya di KPU nanti berbeda,” kata Uki.
Rusda-Sjafei memang menghadapi jalan terjal untuk maju di Pilgub Sultra. Usaha keduanya merebut dukungan parpol terlihat sangatlah sulit dibanding kandidat lain. Bahkan untuk merebut Partai Demokrat pun relatif terlambat. Isu bahwa keduanya sudah pecah kongsi pun ikut beredar.
Peluang pasangan ini menjadi rival kuat kandidat lain memang sangat besar. Selain mengandalkan dukungan berbasis kultural yang memang menyebar di seluruh wilayah Sultra, pasangan ini juga mengandalkan “jasa” beberapa kepala daerah yang bukan rahasia umum lagi, didukung Rusda Mahmud.
Dari 17 kabupaten/kota di Sultra, Rusda-Sjafei diyakini mendulang suara signifikan di Kolaka Raya, sebagian Bombana, Buton Selatan, Buton Tengah, sebagian Muna. Sedangkan Kota Kendari diyakini bisa sangat bersaing.
“Kami mungkin tidak akan ngotot di beberapa wilayah karena secara objektif itu basis pihak lain. Di daerah yang seperti itu, kami hanya target 20-25 persen. Tapi setelah kami mapping secara kumulatif, Rusda-Sjafei masih bisa menang diatas 40 persen jika ada tiga pasangan calon,” pungkas Uki.(abdi mahatma)