Jamaah Haji Bombana Kurang Satu Orang

334
FOTO : DANIL/LENTERASULTRA.com Penyerahan bendera merah putih dari ketua rombongan jamaah haji Bombana kepada Pemda Bombana, sebgaai simbol kepulangan kembali mereka ke tanah air. Prosesi ini dilakukan dalam acara penerimaan kembali jamaah haji asal Bombana, Rabu (27/9) sore
FOTO : DANIL/LENTERASULTRA.com
Penyerahan bendera merah putih dari ketua rombongan jamaah haji Bombana kepada Pemda Bombana, sebgaai simbol kepulangan kembali mereka ke tanah air. Prosesi ini dilakukan dalam acara penerimaan kembali jamaah haji asal Bombana, Rabu (27/9) sore

LENTERASULTRA.com-Duka masih menyelimuti keluarga besar H. Saripuddin Male hingga kini. Lelaki asal Boepinang, Kecamatan Poleang itu terakhir kali melihat kampung halamannya, awal Agustus lalu. Kini, jasadnya terkubur di tanah suci, Mekkah.

Saripuddin adalah satu dari 105 orang rombongan jamaah calon haji dari Bombana. Ia meninggalkan keluarga besarnya, 13 Agusutus lalu. Lalu, duka kemudian datang. “Beliau meninggal di Makkah, 3 September lalu,”  kenang H Lanuzuru, ketua rombongan haji asal Bombana.

Kisah duka ini diceritakan H Lanuzuru, Rabu (27/9) sore tadi sesaat setelah rombongan haji asal Bombana pulang dan disambut resmi di Rujab Bupati. “Saudara kami itu (Saripuddin) wafat tepat 11 Zulhijjah,” imbuhnya.

Memori Lanuzuru masih cukup sempurna mengingat. Katanya, kawannya dari Poleang itu kelelahan saat melakukan lempar jumratul aqabah di terowongan pertama pada hari kedua pelemparan.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Saya tahu persis karena saya satu rombongan dengan almarhum bahkan saya satu tenda dengannya, Almarhum meninggal karena kelelahan. Dokter bilang, almarhum mengalami gagal pernafasan,” kenang lelaki ini.

Rabu sore tadi, jamaah haji asal Bombana pulang. Mereka diterima Pemkab Bombana di rumah jabatan. Sayang, bukan tuan rumah yang menyambut, dan hanya diwakili Asisten III, Alimin.

Hanya saja, jumlah yang kembali tak seperti saat dilepas. Saat berangkat ke tanah suci, 13 Agustus lalu, ada 105 orang. Ketika kembali jumlahnya berkurang. Selain satu orang yang meninggal, ada yang memilih mampir di Makassar.

“Ada juga yang izin pulang lewat Bandara Sangia Ni Bandera di Tanggetada, Kolaka. Khususnya mereka yang kampungnya di daerah Poleang, karena lebih dekat daripada ke Rumbia,” kata Ahmad Lita, Kepala Kemenag Bombana.

“Mewakili jamaah, kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Bombana, pihak kepolisian yang sudah membantu sejak keberangkatan jamaah yang masih berstatus calon haji, dan kini pulang sudah dengan gelar haji,” pungkas Ahmad Lita.(danil)

Editor : M Rioddha

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU