12 Kader PAN Baubau Mundur Massal

793
Kader-kader PAN Baubau yang sore tadi menyatakan diri mundur dari partai berlambang matahari terbit itu

LENTERASULTRA.com-Satu persatu kader-kader Partai Amanat Nasional (PAN) Sultra mulai meninggalkan partai berlambang matahari terbit itu. Setelah sehari sebelumnya di Muna Barat, dalam jumlah besar, kali ini terjadi lagi di Baubau. Setidaknya ada 12 orang yang menyebut dirinya sebagai kader PAN, menyatakan diri “pergi”.

12 orang itu secara demonstratif, Sabtu (24/2) sore tadi, menyatakan sikapnya sekaligus melepas atribut kebesaran PAN, berupa baju partai berwarna dominan biru. Alasan mereka rata-rata serupa, yakni tidak lagi sejalan dengan visi misi PAN Sultra, termasuk pola rekrutmen kader-kader berprestasi.

Mereka yang menyatakan sikap untuk mundur itu terdiri dari, Wakil Sekretaris DPD, Majelis Pertimbangan Partai Daerah (MPPD) DPD, Wakil Sekretaris DPW Sultra, Anggota Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Perluasan Jaringan DPD, Wakil Bendahara DPD, Anggota Bagian Pemuda Olahraga Seni Budaya dan Pengembangan Prestasi DPD dan Wakil Ketua DPC PAN Kecamatan Murhum.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

La Ode Aslan Aziz, MPPD DPD PAN Kota Baubau menilai, PAN sudah tidak memberikan makna untuk masyarakat di Kota Baubau. Kader yang sudah membesarkan partai sudah tidak diperhatikan, mala dengan kesalahan para elit poltik, sehingga PAN di Kota Baubau menjadi hancur.

“Hari ini, elit politik kita di Sultra, mereka hanya menginginkan orang-orang tertentu saja. Pada dasarnya kader-kader yang berada dibawah ini ingin reformasi berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan pendiri reformasi itu sendiri,” tuturnya.

Hingga saat ini, kata dia, PAN sudah semkain bobrok dalam penempatan kader pada Pilcaleg 2014 dan Pilwali 2018 ini. Ditambah lagi dengan kepengurusan DPW PAN Sulta saat ini sudah tidak kondusif lagi. “Karena saya yakin PAN sekarang ini sudah tidak berjalan baik lagi,” lanjutnya.

Sementara itu kader lainya, H La Ode Hamuri menyebut, PAN hancur ketika di tinggalkan oleh Umar Samiun. Konsep manajemen yang dibuat sudah tidak becus lagi. “Kalau PAN berbeda pendapat, jangan begitu emosi. Jangan begitu ego, untuk memecat semua. Namun untuk hari ini, kami melepaskan baju demi Umar Samiun, saya bukan lagi pendukung PAN,” kata La Hamuri. (hengki)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU