Banjir di Kabaena, Satu Desa Terisolir

632
Seperti inilah kondisi jalur di menuju Desa Rarolanu, Kabaena Utara di Bombana. Jembatan yang hanya dibangun dengan kayu ini rusak karena materialnya dibawa banjir. Jalan juga sudah digenangi air, yang membuat akses terputus. Ketinggian air hampir 1 meter

LENTERASULTRA.com-Sudah sepekan terakhir ini, masyarakat Desa Rarolanu, Kecamatan Kabaena Utara tak bisa keluar dari kampung mereka. Akses jalan dan jembatan satu-satunya yang menjadi penghubung wilayah itu ke daerah lain di Kabaena, kini telah berubah jadi sungai.

Jembatan swadaya yang dibangun dari batang kayu, dan hanya cukup untuk dilewati kendaraan roda empat, kini sebagian materialnya sudah dibawa lari genangan air. Praktis, alih-alih roda empat, bahkan roda dua pun sulit melintas. “Kalau berani, risikonya motornya dipikul,” kata Ruslan, Kepala Desa Rarolanu, Kabaena Utara.

Pagi tadi, kepada lenterasultra.com, sang kepala desa bercerita bila hujan yang mengguyur deras dalam sepekan terakhir di Kabaena, benar-benar jadi masalah bagi kampungnya. Desa berpenduduk 76 kepala keluarga itu kini kesulitan berkomunikasi dengan dunia luar.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Kebutuhan hidup warga saya itu kan banyak disuplay dari Sikeli, Kabaena Barat. Biasanya, kalau bukan kami yang berbelanja, para pedagang yang datang menjajakan kebutuhan. Sekarang, tidak bisa karena jalan sudah jadi sungai. Ketinggian airnya hampir 1 meter,” keluh Ruslan.

Desa yang mayoritas penduduknya adalah warga dari program transmigrasi saat ini hanya bisa pasrah menunggu air surut dan mereka bisa melintas. Itupun setelah lumpur yang ditinggalkan mengering, yang jelas butuh waktu lama karena jalur yang rusak parah itu berada di sebuah kawasan hutan yang amat lebat sehingga cahaya matahari terhalang dedaunan.

Menurut Ruslan, kondisi banjir tahun ini lebih parah dari biasanya. Memang, jalan sering digenangi air tapi cepat surut dalam sehari. “Sekarang, susah karena air tidak surut-surut, bahkan jembatan juga dibawa air,” tuturnya.

Sayangnya, meski problem ini menahun, tapi belum ada program perbaikan jalan di kawasan tersebut. Menurut sang Kades, ia sudah seringkali menyampaikan ini ke pihak berkompeten, termasuk anggota DPRD Bombana dari Dapil Kabaena.

“Saya dengar sudah ada anggaranya tahun 2018 untuk diperbaiki. Mau dibangun jembatan sama drainase supaya air ada jalurnya mengalir, jangan naik ke jalan. Mudah-mudahan ini juga cepat surut supaya aktivitas warga, baik yang hendak berkunjung maupun yang keluar kampung, lebih mudah,” tukas sang Kades.(abdi)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU