Dibatasi Kawat Berduri, Mahasiswa dan Polisi Duduk Bersila di Jalan Doakan Randi-Yusuf
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Demonstrasi memperingati kematian Randi-Yusuf masih terus berlangsung di perempatan Polda dan Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra). Sekitar pukul 12.00 WITA, masa dari konsorsium mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tiba di titik kumpul mahasiswa depan kantor statistik Sultra.
Jumlahnya sekitar seratus orang. Mereka datang dengan mengenakan jaket kuning, baju almamater Universitas Halu Oleo. Konsorsium mahasiswa FKIP ikut bergabung dengan Lingkar Pelajar Pemuda Merdeka Sultra dari mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Halu Oleo (UHO) yang sejak Minggu (26/9/2021) sudah menggelar demo.
Saat tiba di perempatan menuju Polda dan Kantor Gubernur Sultra, beberapa oratornya langsung menyampaikan orasinya. Tuntutan mereka sama dengan rekan mahasiswa dari Fisip yakni menuntut pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus kematian Randi-Yusuf yang meninggal saat demo di gedung DPRD Sultra, 26 September 2019 lalu.
Setelah beberapa menit menggelar orasi, salah satu pendemo Agil Pratama Putra menantang Polisi agar duduk bersama di jalan bersama rekan-rekannya untuk mendoakan Randi-Yusuf. Tantangan ini ternyata disambut petugas Polda Sultra yang bertugas melakukan pengamanan.
Personel Polda baik Polisi laki-laki dan Polisi Wanita yang ditugaskan melakukan pengamanan di perempatan Polda dan Kantor Gubernur Sultra langsung diminta duduk di jalan raya oleh salah seorang perwira. Didepan mereka, mahasiswa dari konsorsium FKIP juga duduk bersila. Antara polisi dan mahasiswa dibatasi kawat berduri.
Sempat terjadi tawar menawar siapa yang akan membacakan doa. Namun salah satu polisi bernama Aipda Kelkusa dari satuan Bimbingan Masyarakat Polres Kendari langsung memimpin doa. Sambil memegang megaphone, Aipda Kelkusa kemudian memimpin doa atas meninggalnya Randi-Yusuf.
Usai memanjatkan doa bersama, konsorsium mahasiswa FKIP kembali melanjutkan orasi. Sekitar pukul 12.40 WITA, mahasiswa dari FKIP ini bergegas mundur dari perempatan Polda Sultra. Ini setelah sekelompok massa mahasiswa dari Fakultas lain juga tiba di perempatan Polda dan kantor Gubernur Sultra.
Penulis: Adhi