Kunker di Baubau, Sejumlah Program Digagas Ali Mazi
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Gubernur Sultra, Ali Mazi, bersama sejumlah kepala OPD meninjau Pelabuhan Amolengo, Konawe Selatan. Ia tiba tepat pada puul 08.00 Wita. Tak lama, 01 Sultra ini melanjutkan perjalanan ke Kota Baubau menuju Labuan menggunakan Ferri. Namun sebelumnya, Ali Mazi menyempatkan diri mengunjungi Kecamatan Malighano untuk menerima aspirasi masyarakat.
Sejumlah progran dan kegiatan tersebut diantaranya mengukuhkan La Ode Himayatuddin (Oputa Yi Koo) sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo. Rencana pembangunan patung pahlawan nasional Opita Yi Koo di Kota Baubau dan Kota Kendari. Rencana peningkatan bandara betoambari, rencana kelanjutan baypass Kota Baubau.
Wali Kota Baubau, AS Thamrin, dalam sambutannya mengatakan, tata kehidupan masyarakat Buton Baubau dengan singkatan Polima. Polima diartikan sebagai falsafah hidup, kerukunan bermasyarakat, bermegara dan pembangunan. Polima diambil dari lima dasar yang dijaga dan dilakukan masyarakat Buton Baubau, yakni pobincibinciki kuli artinya saling menjaga perasaan orang lain. Popiara-piara artinya salling menjaga dan memelihara, poangkah-angkah taka artinya saling mendukung, poma-masiaka artinya saing menyayangi, poma-maeka artinya saling menjaga harkat martabat.
Dalam kesempatan ini, Ali Mazi juga menyampaikan bahwa selama kurun waktu periode pertama memerintah di Sultra, ia telah membangun konsep pembangunan berkelanjutan dengan tagline Stellshell Masyarakat Sejahtera yang kemudian dikenal dengan tag SMS. konsep tersebut dibuat dalam buku agenda dengan beberapan program mercusuar 2003-2023. Program tersebut kemudian dapat terwujud selama kurun waktu 10 tahun.
Seperti Jembatan Teluk Kendari yang dibangun pemerintah pusat pada pemerintahan Nur Alam, Jembatan Buton-Muna yang rencana dimulai tahun 2022, perluasan runway dan peningkatan status Bandara Halu Oleo, Jalan Poros Toronipa, RS Bahteramas. Selain itu peningkatan status BLK Kendari menjadi BLK Internadional, pembangunan patung Himayatudin, peningkatan dan perluasan runway Bandara Betoambari, serta pemanfaatan aspal buton dalam program 1000 kilometer yang 400 kilometer digunakan di Sultra dangan nilai investasi 47 triliun. (Adv)