Menlu AS Disambut Jokowi, Dubes China Angkat Bicara
JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo yang disambut hangat oleh Presiden Jokowi menjadi perhatian serius Pemerintah China.
Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian lantas mengingatkan hubungan erat antara Indonesia dan China yang terus berkembang.
Xiao mengatakan tahun ini menandai peringatan 70 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia, dan kedua negara telah mencapai pertumbuhan yang luar biasa dalam hubungan bilateral dan kerja sama yang mapan.
Kini China merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia, sumber investasi asing langsung (FDI) terbesar kedua, negara tujuan pelajar Indonesia terbesar kedua, dan salah satu sumber utama wisatawan asing.
Hubungan persahabatan dan kerja sama yang mendalam di semua sektor membawa manfaat bagi kedua negara dan rakyat, serta berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran regional maupun global.
Dalam hal pengendalian dan penanggulangan wabah COVID-19 yang tiba-tiba menimbulkan tantangan berat bagi seluruh dunia tahun ini, China dan Indonesia saling mendukung dan bekerja sama untuk mengatasi masa-masa yang paling sulit tersebut.
Indonesia adalah salah satu negara pertama yang mengirimkan pasokan medis ke China dan telah menerima dukungan aktif dari China dalam memerangi penyakit tersebut.
Saat ini, perusahaan dari kedua negara mendorong kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan vaksin, produksi, serta transfer teknologinya.
Xiao mengatakan dirinya yakin Indonesia akan menjadi salah satu negara pertama yang mendapatkan akses vaksin.
Selain kerja sama erat dalam perang antipandemi, kedua negara juga semakin memperdalam hubungan bilateral. Perdagangan dua arah antara China dan Indonesia telah mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Pada paruh pertama tahun 2020, China tetap menjadi mitra dagang terbesar dan investor terbesar kedua bagi Indonesia, dengan volume perdagangan mencapai USD35,53 miliar.
Impor China dari Indonesia meningkat 9 persen dan investasi ke Indonesia tumbuh 172 persen. Kerja sama megaproyek seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan Koridor Ekonomi Komprehensif Regional mencatatkan kemajuan stabil.
China dan Indonesia telah meluncurkan pengaturan “jalur cepat” dan secara bertahap melanjutkan kembali penerbangan langsung dengan menerapkan langkah-langkah pengendalian pandemi yang diperlukan.
Dikatakan Xiao, baik China maupun Indonesia merupakan negara berkembang utama dengan populasi besar dan menikmati pertumbuhan ekonomi yang pesat serta peran yang semakin penting di kawasan dan sekitarnya. Hubungan yang saling menguntungkan dan saling menghormati merupakan tradisi dalam kerja sama China-Indonesia.
“Kita mempersilakan satu sama lain untuk masing-masing terlibat dalam pertukaran yang bersahabat dan kerja sama dengan negara lain. Meskipun demikian, kita akan menjaga dari segala upaya untuk mengganggu atau merusak persahabatan antara China dan Indonesia,” katanya, dikutip dari Xinhua sebagaimana dilansir Asiatoday.id, Jumat (30/10/2020).
“Kami siap bekerja dengan pihak Indonesia untuk bertindak atas dasar kepentingan jangka panjang dan fundamental kedua negara dan rakyat, menolak campur tangan eksternal, dan tetap berada di jalur yang benar untuk terus mengembangkan hubungan dan kerja sama yang saling menguntungkan,” jelasnya seperti dikutip.
Xiao mengatakan bahwa seiring dunia saat ini dihadapkan pada perubahan besar yang belum pernah terlihat dalam seabad terakhir, hubungan China-Indonesia telah mencapai titik awal baru yang diberkahi dengan peluang baru.
Sang dubes mengimbau kedua negara agar terus mempertahankan solidaritas dalam melawan COVID-19 dan bekerja sama untuk memulihkan perekonomian, sehingga dapat membawa lebih banyak manfaat bagi kedua negara dan rakyat serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan dan sekitarnya. (ATN)