141 Ribu Penduduk Bombana Nikmati Air Bersih, Cakupan Layanan Capai 90 Persen

Jabatan Fungsional Kesehatan Lingkungan, Bidang Cipta Karya, Dinas PUPR Bombana, Ir Abdul Sawal, ST (kanan) bersama wakil ketua komisi V DPR RI sekaligus anggota DPRD RI dari Dapil Sulawesi Tenggara Ir Ridwan Bae. Foto : Sawal for LS

 

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Air bersih menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan masyarakat. Di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara atau Sultra, pemenuhan air bersih menjadi salah satu prioritas pemerintah setempat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Faktanya hampir setiap tahun, Pemkab Bombana terus membangun infrastruktur air bersih baik melalui sistem perpipaan maupun non perpipaan.

Jabatan fungsional kesehatan lingkungan Bidang Cipta karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Kabupaten Bombana, Ir Abdul Sawal, ST mengatakan hingga menjelang akhir Desember 2024 ini, sekitar 90 persen masyarakat Kabupaten Bombana sudah mendapatkan layanan air bersih.  “Dari capaian 90 persen ini, sebanyak 141.121 jiwa penduduk Bombana sudah terlayani air bersih,” katanya.

Sawal merinci dari 141.121 jiwa penduduk Bombana yang menikmati air bersih, sekitar 91.299 jiwa atau sekitar 58,43 persen terlayani air bersih melalui jaringan perpipaan. Sedangkan penduduk yang terlayani air bersih bukan jaringan perpipaan (BJP) sebanyak 49.822 jiwa atau sekitar 31 persen. “Yang bukan jaringan perpipaan atau JP ini seperti sumur bor dan sumur gali,” kata Abdul Sawal di kantornya, Kamis, 12 Desember 2024.

Sementara untuk  jaringan perpipaan meliputi sistem penyediaan air minum atau SPAM ibukota kecamatan atau IKK, SPAM desa hingga program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat atau Pamsimas. Sambungan air bersih di Bombana sambung Sawal, hampir semuanya memakai sumber mata air. Sistem jaringan perpipaannya menggunakan gravitasi  dimana operasional tidak lagimenggunakan biaya besar. Di hampir semua kecamatan yang menggunakan jaringan perpipaan rata-rata memiliki dua sumber mata air yang menopang pendistribusian air bersih di rumah-rumah penduduk.

Pegawai bidang Cipta Karya Dinas PUPR Bombana meninjau salah satu pembangunan jaringan air bersih tahun 2024. Foto : Sawal for LS

 

Menurut Sawal, SPAM  IKK ini dikelola oleh perusahan daerah air minum. Di Rumbia, wilayah ibu kota Bombana salah satunya. SPAM IKK nya bernama Tirta Moico dan dikelola Perusahaan Umum Daerah atau Perumda. SPAM IKK inilah yang mengelola air bersih di rumah-rumah warga di dalam ibu kota. Salah satu kekurangan SPAM ini adalah kualitas airnya masih berwarna jika musim penghujan. Sementara SPAM desa  di kelola masing-masing desa dan tidak termasuk dalam lingkup jangkauan PDAM. “Jumlah SPAM desa ini cukup banyak, karena tersebar di hampir semua desa di Bombana,” kata Sawal.

Pengelolan SPAM desa diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing desa. Apakah mau digratiskan atau dibebankan iuran perbulan, itu tergantung desa. Meski begitu, desa yang mengelola SPAM ini harus melapor di Dinas PUPR minimal sekali setahun. Tujuannya, agar diketahui apakah SPAM tersebut masih berfungsi atau tidak, termasuk apakah perlu dilakukan rehabilitasi atau tidak.

Sawal menambahkan, pembangunan jaringan air bersih di Kabupaten Bombana mulai dilakukan sejak tahun 2015 sampai 2024. Biayanya bersumber dari APBN murni dan dilaksanakan oleh balai prasarana wilayah. Diantaranya, SPAM IKK Pol eang Tengah, Poleang Tenggara dan Poleang Selatan. Sementara SPAM yang dibangun melalui Dana Alokasi Khusus atau DAK SPAM Wumbubangka, Hambawa, Teomokole, Tirongkotua. Sedangkan yang dibiayai dari dana alokasi umum atau DAU diporsikan khusus untuk rehabilitasi perpipaan.

Pekerjaan jaringan perpipaan di Desa Babamolingku, Kecamatan Poleang Barat. Fot : Sawal for LS

 

Meski sudah banyak jaringan air bersih yang dibangun, namun Sawal mengaku ada permasalahan yang dihadapi di Bombana terkait air bersih. Salah satunya adalah masalah kualitas air. Air yang didistribusikan ke masyarakat masih keruh dan kadang berwarna jika musim hujan. Persoalan ini menjadi perhatian serius Bidang Cipta Karya Dias PUPR Bombana. Oleh sebab itu, mulai tahun 2025 masalah kualitas air ini menjadi fokus utama di bidangnya. “Insya Allah tahun 2025, Cipta Karya mulai berbenah masalah kualitas air. Musim hujan air yang diterima warga tidak keruh lagi,” ungkap Sawal. (ADV)

Abdul SawalAnggota DPR RIDapil SultraDinas PUPR BombanaJafungJaringan Air BersihKesehatan LingkunganKomisi VCapai 90 persenRidwan BaeSPAM