Dua Doktor UHO jadi Penguji Seleksi Calon Kadis Bombana

Tiga panitia seleksi Jabatan Tinggi Pratama (JPT) di Pemkab Bombana. Mereka terdiri dari dua akademisi UHO bergelar doktor yakni Najib Husain (baju biru) dan Arifi Uta (berbatik). Sedangkan satu lainnya di tengah adalah mantan Kepala BKD (sekarang BKPSDM) Bombana, Andi Sakka Rahman. FOTO :IST

 

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Tahapan seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di Pemkab Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara atau Sultra sudah masuk di ranah tim panitia seleksi atau Pansel. Untuk tahap pencarian lima calon kepala dinas, badan dan asisten di Pemkab Bombana tahun 2024 ini, tercatat lima orang Pansel. Mereka terdiri dari dua akademisi, satu tokoh masyarakat dan dua dari internal Pemda Bombana.

Dua Pansel dari akademisi yakni Arifin Uta dan Najib Husain. Kedua penguji ini berasal dari Universitas Halu Oleo atau UHO dengan kualifikasi jenjang pendidikan strata tiga atau S3 dan bergelar Doktor. Arifin Uta tercatat pernah menduduki jabatan sebagai Dekan Fakultas Ilmu Administrasi di UHO. Sedangkan Najib Husein menjadi Ketua Jurusan Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi.

Khusus Arifin Uta, sudah tidak asing lagi di Pemkab Bombana. Terutama di beberapa kalangan pejabat eselon dua saat ini. Nama mantan Dekan Ilmu Administrasi ini sudah beberapa kali masuk dalam tim Pansel JPTP di daerah itu. Saat seleksi JPTP tahun 2023 di era pemerintahan Burhanuddin sebagai Pj Bupati Bombana, Arifin Uta juga menjadi salah satu Pansel dari akademisi. Dia partner bersama rekan seprofesinya sesama dosen sekaligus Rektor Universitas Sulawesi Tenggara, yakni Prof La Ode Andi Bahrun. Sedangkan nama Najib Husain, tercatat baru pertama kali menjadi Pansel JPTP dari unsur akademisi di Pemkab Bombana.

Para peserta seleksi calon kepala dinas di Bombana di berkumpul bersama di sela-sela menunggu tahapan seleksi JPT. FOTO :IST

 

Dari unsur tokoh masyarakat, Pemkab Bombana menunjuk Andi Sakka Rahman sebagai salah satu tim seleksi JPTP. Nama ini juga tidak asing di Bombana. Andi Sakka Rahman merupakan mantan pejabat di Kabupaten Bombana. Saat Bombana mekar dari induknya Kabupaten Buton, Andi Sakka Rahman menduduki sejumlah jabatan eselon dua dan tiga.

Jabatan terakhir sebelum dia purna bakti sebagai abdi negara adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah Bombana. Andi Sakka Rahman merupakan birokrat tulen dan putra terbaik Bombana yang kini tinggal dan menetap di kampung halamannya, wilayah Poleang.

Sedangkan dua tim penguji dari internal Pemda Bombana adalah Man Arfa, Sekretaris daerah dan Ridwan, Inspektur Inspektorat. “Ada lima orang Pansel. Dua dari akademisi, satu tokoh masyarakat dan dua dari internal. Pansel ini saya yang ketuai,” kata Man Arfa saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Bombana ini bilang, sebelum kewenangan Komisi Aparatur Sipil Negara diambil oleh Badan Kepegawaian Negara atau KASN dan Kementerian Aparatur Sipil Negara (KemenPAN dan RB), nama-nama Pansel ini sudah mendapat persetujuan dari KASN.

Pj Bupati Bombana, Edy Suharmanto (ujung kanan) didampingi Sekda Man Arfa (tengah) dan Inspektur Inspektorat, Ridwan mengawasi proses seleksi JPT di Bombana. FOTO :IST

Man Arfa bilang, disetiap seleksi JPTP, timsel dari internal Pemda selalu dilibatkan. Itu sudah sesuai aturan. Biasanya, pejabat eselon yang ditunjuk Sekda selaku Ketua panitia seleksi dan Kepala BKPSDM. Namun untuk seleksi JPTP Pemda Bombana tahun 2024 ini, Kepala BKPSDM tidak dimasukkan dalam Pansel.

Penyebabnya, selain jabatan itu kosong dan ikut dilelang, Pelaksana tugas Kepala BKPSDM juga menjadi peserta seleksi JPTP. “Sebagai pengganti kepala BKPSDM dalam Timsel, digantikan oleh Inspektur Inspektorat,” ungkap Man Arfa.

Seleksi JPTP di Pemkab Bombana tidak luput dari perhatian Penjabat Bupati Bombana, Edy Suharmanto. Saat tahapan penulisan makalah dilaksanakan, Pj Bupati Edy turun langsung memantau pelaksanaannya. Bupati Edy meninggalkan sementara kerjanya, dan memilih meluangkan waktunya melihat  tes penulisan makalah. “Silakan berjuang, siapa yang terpilih dan lulus merupakan yang terbaik untuk memimpin lima OPD yang saat ini sedang kosong,” ungkap Edy. (adv)