31 Calon Kadis di Bombana Ikut Tes Penulisan Makalah

 

Kandidat-kandidat pejabat eselon II di Bombana tengah serius mengikuti seleksi penulisan makalah, sebagai salah satu syarat untuk berebut posisi jabatan tinggi pratama di Bombana. FOTO :IST

 

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Pencarian terhadap calon-calon kepala dinas di Kabupaten Bombana lewat Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) terus berlanjut. Setelah lolos berkas dan lanjut ikut assement oleh Mabes Polri, para kandidat pejabat eselon dua itu kini wajib ikut seleksi tahapan lainnya yakni tes penulisan makalah. Total ada 31 kandidat yang sampai di fase ini.

Pemilihan calon pejabat eselon dua itu kini berada di tangan Panitia seleksi (Pansel). Tahap pertama yang dilakukan adalah, ujian penulisan makalah di hadapan Pansel. Seleksi ini digelar di kantor bupati Bombana, Rabu, 25 September 2025 dan dimulai sekitar pukul 09.30 Wita.

Tes penulisan makalah tidak semuanya diikuti oleh calon kepala dinas. Dari 32 orang peserta JPTP, 1 diantaranya yakni Maulid, calon Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia atau BKPSDM,  tidak bisa ikut. Penyebabnya, saat seleksi itu digelar, Kepala bidang pembinaan ketenagaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bombana ini tengah sakit di kampung halamannya, Kabaena. “Saya memang tidak ikut penulisan makalah. Termasuk wawancara dan pemaran makalah. Saat jadwal seleksi digelar, saya sakit di kampung (Kabaena),” kata Maulid, saat dihubungi via ponselnya, Rabu pagi, 3 Oktober 2024.

Setidaknya 31 orang calon kepala dinas di Bombana tengah serius mengikuti seleksi jabatan tinggi pratama di daerah itu. Mereka berebut lima kursi eselon II yang kini tengah kosong. FOTO :IST

 

Ketua Panitia seleksi JPTP Bombana, Man Arfa mengatakan tahap penulisan makalah merupakan rangkaian seleksi JPTP yang menjadi ranah Pansel. Peserta yang ikut tahapan ini adalah mereka yang sudah mengikuti asesmen di Polda Sultra. “Seharusnya 32 orang yang ikut penulisan makalah. Tetapi sampai acara dimulai dan berakhir, 1 peserta tidak muncul. Informasinya yang bersangkutan sakit. Karena tidak ikut, peserta tersebut langsung gugur,” kata Man Arfa.

Sekretaris Daerah Bombana ini bilang, makalah itu dibuat langsung oleh seluruh peserta JPTP di hadapan Pansel. Makalahnya, berhubungan dengan jabatan yang dilamar oleh setiap calon kepala dinas. Waktu yang diberikan untuk menulis makalah sekitar 2 jam. Selama membuat makalah, seluruh peserta diawasi dengan ketat oleh lima orang Pansel.

Pj Bupati Bombana, Edy Suharmanto (ujung kanan) didampingi Sekda Man Arfa (tengah) dan Inspektur Inspektorat, Ridwan (ujung kiri) tengah mengawasi proses uji tes makalah oleh para kandidat kepala dinas di Bombana. FOTO :IST

 

Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah atau BKD Bombana ini menambahkan, usai mengikuti penulisan makalah, 31 pengincar kursi eselon dua ini kembali diuji dengan memaparkan makalah yang mereka tulis di hadapan Pansel. Para calon kepala dinas ini, dipanggil satu persatu ke dalam ruang kerja wakil bupati Bombana, tempat seleksi JPTP dilaksanakan. Mereka kemudian ditanya secara bergantian oleh lima orang Pansel. Selain memaparkan makalah yang ditulis, Pansel juga melanjutkan tahapan wawancara kepada masing-masing peserta seleksi JPTP.

Mantan Inspektur Inspektorat Kabupaten Bombana ini mengatakan, setelah tahapan penulisan, pemaparan makalah dan wawancara selesai, maka peserta seleksi tinggal menunggu pengumuman calon kepala dinas yang masuk tiga besar. “Insya Allah awal atau pertengahan Oktober diumumkan nama-nama yang masuk tiga besar,” kata Man Arfa.

Seleksi JPTP Bombana mulai dibuka awal Agustus lalu. Proses pencarian calon pejabat eselon dua itu dilakukan untuk mengisi lima jabatan kepala dinas, badan dan asisten di Pemda Bombana yang sudah lama kosong alias tanpa pejabat definitif. Lima kursi eselon dua yang diperebutkan puluhan pejabat eselon tiga itu yakni, Asisten Pemerintahan dan Hukum, Asisten Ekonomi Pembangunan.

Kemudian ada Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Lima kursi eselon dua ini, kini dipimpin pejabat eselon dua dan tiga dengan status sebagai Pelaksana tugas atau Plt. (adv)