SK PKS untuk Calon Bupati Bombana Diserahkan 20 Agustus

Sekretaris DPD PKS Bombana, Arman Ahmad (paling kiri-baju krem) bersama Ketua DPD PKS Bombana, Aflan Zulfadli (paling kiri-kemeja putih) dalam sebuah kegiatan partai di Kendari, beberapa waktu lalu. FOTO :IST

 

RUMBIA, LENTERASULTRA.COM-Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendadak bikin geger jagad politik di Bombana. Partai yang awalnya mendukung dan menerbitkan SK atas nama Burhanuddin-Ahmad Yani, entah karena apa, mendadak menganulir keputusannya dan pindah mendukung pasangan Andi Nirwana Sebbu-Heryanto. Dua kursi yang dimiliki PKS kini jadi “milik” pasangan yang berakronim ANS-To tersebut.

“Surat Keputusan (SK) perubahan ini, informasi yang kami terima bakal diserahan secara resmi nanti tanggal 20 Agustus 2024 di DPP PKS,” buka Arman Ahmad, Sekretaris DPD PKS Bombana saat dikonfirmasi. Menurutnya, ia juga belum sempat diperlihatkan atau melihat SK perubahan dukungan tersebut. Meski demikian, karena informasi itu disampaikan langsung Ketua DPW PKS, Yaudu Salam Atjo, maka ia wajib percaya.

Arman menjelaskan, sejak beberapa hari terakhir ini memang ia sudah menduga bakal ada perubahan besar di PKS menyusul munculnya potongan foto yang beredar mengenai sampul SK penetapan calon bupati dan wakil bupati Bombana dengan nomor yang sedikit berbeda dari yang terbit tanggal 10 Juli, dengan nomor 629.27.1/SKEP/DPP-PKS/2024 berubah sedikit jadi nomor 629.27.1-1.

“Itu sebenarnya sudah membuat kami berpikir, pasti ada sesuatu yang terjadi. Ternyata benar (pindah dukungan). Mungkin calon yang menerima perubahan dukungan tersebut sudah lihat SK-nya, makanya beredar itu foto. Yang jelas saat ini, posisi kader masih oleng. Jadi, beri kami kesempatan dulu untuk atur posisi baik-baik,” urai Arman, panjang lebar soal dinamika terbaru di partainya.

 

Ahmad Yani Disilakan Memilih

 

Perubahan dukungan PKS dalam bursa Pilkada Bombana dari yang semula ke pasangan Burhanuddin-Ahmad Yani ke pasangan Andi Nirwana Sebbu (ANS)-Heryanto memunculkan spekulasi, apakah Ahmad Yani yang nota bene kader PKS, masih tetap berpasangan dengan Burhanuddin atau mengambil posisi seperti partainya? Tentang ini, PKS menyilakan kadernya tersebut menentukan sikap.

“Bagi kami, Pak Ahmad Yani itu masih free atau bebas. Betul beliau kader, tapi kan baru bergabung dan terpilih (jadi anggota DPRD). Bila beliau masih tetap bersama Pak Bur (Burhanuddin), kami tidak akan mencegahnya,” terang Arman Ahmad, Sekretaris DPD PKS Sultra, saat dihubungi lenterasultra.com, Kamis (8/8/2024). Artinya, meski PKS tidak lagi bersama pasangan ini, tapi kadernya tersebut tidak akan dilarang untuk terus mendampingi Burhanuddin.

Apalagi, kata Arman, sejak awal, posisi Ahmad Yani memang bukan soal PKS tapi memang nama yang diinginkan Burhanuddin. Jadi, sebagai user atau pengguna, terserah calon bupati apakah masih akan tetap bersama Ahmad Yani atau tidak, setelah PKS pindah dukungan. “Bagi kami tidak ada masalah. Pa Yani disilahkan menentukan sikapnya. Mau tetap jadi calon wakil atau menyiapkan diri untuk dilantik jadi anggota DPRD Bombana,” tambah Arman.

Selain itu, dengan tidak adanya PKS di poros Burhanuddin-Ahmad Yani, maka urusan siapa berpasangan dengan siapa, sudah menjadi domain partai pengusungnya, apakah dengan komposisi yang sama atau mau diubah juga, semuanya jadi wewenang partai pengusung diluar PKS. Saat ini, kata Arman, pihaknya masih fokus melawan rasa kaget akibat perubahan yang benar-benar mendadak tersebut.(red)