RUMBIA, LENTERASULTRA.COM-Selama dipimpin Edy Suharmanto sebagai Pj Bupati, Kabupaten Bombana bener-benar menggerakan semua pihak terkait untuk bekerja melayani rakyat dengan baik. Bukan saja bersunguh-sungguh tapi juga dengan waktu yang tidak boleh terlalu lama. Lihat saja bagaimana Bombana menangani distribusi pupuk subsidi yang diberikan PT Pupuk Indonesia sebanyak 9.620 ton.
Pupuk bagi para petani itu segera didistrubusi ke tiga wilayah utama di Bombana yakni yakni zona Rumbia, Poleang dan zona Kabaena. Hasilnya, apresiasi dari PT Pupuk Indonesia pun diraih. Selasa (31/7/2024) Pemkab Bombana mendapatkan penghargaan setelah meraih peringkat ke III (tiga) se Sulawesi Tenggara (Sultra) karena dianggap cepat dalam proses penyaluran pupuk bersubsidi tersebut.
Kendati penghargaan itu diterima Pj Bupati Bombana, tapi sejatinya ini adalah prestasi kolaboratif semua pihak khususnya kerjasama petugas penyuluh pertanian yang ada di lapangan dan petani, sehingga Kabupaten Bombana mampu menyalurkan pupuk tersebut dengan maksimal, serta tentu saja tepat waktu dan sasaran.
Kepala Dinas Pertanian Bombana, Syarif melalui Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Rahmatia mengatakan, Bombana meraih posisi ketiga se-Sultra untuk penyaluran pupuk bersubsidi. Menurutnya, ketersediaan pupuk murah bagi para petani merupakan keharusan yang mesti terus dipenuhi pemerintah.
“Dengan kita menyalurkan pupuk tepat waktu dan tepat sasaran kepada para petani, maka hasil panen dan produktivitas lahan para petani bisa lebih maksimal,” terang Rahmatia. Makanya, demi mendukung hal tersebut, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan pemberian pupuk bersubsidi bagi seluruh petani yang ada di Indonesia, termasuk di Bombana.
Tahun ini, kata perempuan tersebut, Bombana mendapatkan jatah 9.620 ton pupuk bersubsidi. Program ini, kata dia, merupakan langkah pemerintah dalam mendukung program prioritas dan swasembada pangan. Pendistribusian pupuk bersubsidi pun dilakukan pada seluruh wilayah Indonesia dan Bombana menjadi salah satu daerah yang mendapat alokasi.
Rahmatia merinci kuota pupuk bersubsidi di Tahun 2024 untuk Bombana. Dijelaskan, sebanyak 9.620 ton porsi yang diberikan tersebut terbagi menjadi tiga jenis pupuk, yakni 4.000 Ton pupuk Urea, 4.300 Ton pupuk Natrium Fosfor dan Kalium (NPK) dan 1.300 Ton NPK formula khusus.
Selanjutnya, penyaluran pupuk bersubsidi tersebut terbagi untuk beberapa kecamatan. Penyaluran jenis urea dialokasikan untuk para petani di Kecamatan Rumbia, Rumbia Tengah, Rarowatu, Mataoleo, Rarowatu Utara, Lantari Jaya, Matausu, Poleang Utara, Poleang Timur, Poleang Tengah, Poleang Selatan, Poleang, Poleang Barat, Tontonunu, Poleang Tenggara, Kabaena Barat, Kabaena Utara, Kabaena Tengah, dan Kabaena Timur.
Sementara untuk pupuk NPK, menjadi jatah petani pada Kecamatan Rumbia, Rumbia Tengah, Rarowatu, Mataoleo, Rarowatu Utara, Lantari Jaya, Matausu, Poleang Utara, Poleang Timur, Poleang Tengah, Poleang Selatan, Poleang, Poleang Barat, Tontonunu, Poleang Tenggara, Kabaena Barat, Kabaena Utara, Kabaena Tengah, Kabaena Timur. Kemudian, untuk pupuk NPK Formula Khusus di Kecamatan Poleang Utara, Poleang Selatan, Poleang Tengah, Poleang, Poleang Barat dan Tontonunu.
“Untuk pengusulan dan pengambilan pupuk bersubsidi ini berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Kelompok tani atau petani harus sudah terdaftar dalam aplikasi yang dikelola oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Petani harus mendaftar lewat Dinas Pertanian untuk dimasukkan dalam aplikasi e-Alokasi. Sebab, jika tidak terdaftar, maka kelompok tani ini tak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi,” jelas Rahmatia.
Olehnya itu, Rahmatia berharap, program tersebut dapat membantu para petani di Bombana dalam memaksimalkan hasil-hasil tanaman dan meningkatkan produktivitas melalui pemupukan, sehingga target swasembada pangan bisa terwujud. “Kami berharap, dengan adanya program pemerintah terkait pupuk subsidi ini, akan meringankan beban petani. Hasil panen bisa meningkat sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga,” pungkasnya.(adv)