Dapur Sehat di Kampung KB Jadi Gerakan Atasi Stunting

 

Kepala  UPTD Balai Penyuluh KB Kecamatan Rarowatu, Camat Rarowatu, Kepala Puskesmas Rarowatu, Kepala Desa Rarowatu bersama staf, Kader KB, Kader Posyandu, dan Kader TPK berpose bersama pegawai BKKN dan DP2KB Bombana usai acara Program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung KB dalam upaya mengatasi masalah stunting di Kabupaten Bombana.

 

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Pernah dengan istilah Dashat? Ini adalah akronim dari dapur sehat, sebuah gerakan yang kini tengah dijalankan pemerintah di Sulawesi Tenggara atau Sultra dalam rangka menekan angka stunting di tiap wilayah. Gagasan ini sekarang sedang gencar dilakukan dan dimotori Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sultra.

Di Kabupaten Bombana, leading sektor program ini adalah Dinas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB). Demi menguatkan program ini, dua lembaga beda tingkatan ini bertemu di Kantor Desa Rarowatu, Kamis, 11 Juli 2024. Acara ini dibuka Irna Rochatiningrum, Sekretaris DPPKB Kabupaten Bombana yang mewakili kepala dinasnya. Sedangkan pihak BKKBN Sultra mengutus DR. Mustakim, Ketua Tim Kerja Hubungan Antar Lembaga, Advokasi KIE dan Kehumasan.

 

Sekretaris DP2KB Irna Rochatiningrum (dua dari kiri) mewakili Kepala Dinasnya dalam acara penyelenggaraan program Dapur Sehat Atasi Stunting

 

Pertemuan ini diikuti oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas atau UPTD Balai Penyuluh Keluarga Berencana (KB) Kecamatan Rarowatu, Camat Rarowatu, Kepala Puskesmas Rarowatu, Kepala Desa Rarowatu bersama staf, Kader KB, Kader Posyandu, dan Kader TPK tersebut digagas untuk memperkuat penyelenggaraan Program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung KB, serta meningkatkan sinergi dan koordinasi antara berbagai pihak terkait dalam upaya mengatasi masalah stunting di Kabupaten Bombana.

 

Dalam pertemuan ini, berbagai strategi dan intervensi yang efektif dibahas untuk memastikan anak-anak di Kampung KB mendapatkan gizi yang optimal dan tumbuh kembang yang sehat. “Penting bagi kita berkolaborasi mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi bagi keluarga beresiko stunting,” kata Irna Rochatiningrum, dalam paparannya di pertemuan itu.

Sekretaris DPPKB Bombana ini mengatakan, kolaborasi itu salah satunya dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lokal, termasuk misalnya bahan pangan lokal sebagai salah satu upaya perbaikan konsumsi pangan ibu hamil, menyusui dan balita. “Dengan kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak-anak yang sehat dan bebas dari stunting,” ujarnya.

DR. Mustakim, Ketua Tim Kerja Hubungan Antar Lembaga, Advokasi KIE dan Kehumasan BKKN Prov Sultra

 

Sementara itu, pihak BKKBN Sultra yang diwakili DR Mustakim, juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif dari seluruh pihak yang hadir. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kampung KB Bombana. “Kita semua harus berkomitmen mewujudkan program prioritas nasional dengan menurunkan angka stunting, ini yang menjadi prioritas kita bersama,” tukasnya.

Pertemuan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para peserta dapat berbagi pengalaman dan memberikan masukan yang konstruktif. Diharapkan, hasil dari pertemuan ini dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan, sehingga program Dashat di Kampung KB Kabupaten Bombana dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (adv)

DP2kb BombanaKBProgram DashatStunting