PAUD di Bombana Dilibatkan Tekan Angka Stunting

Andi Arsyad, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bombana

 

RUMBIA, LENTERASULTRA.COM-Beragam upaya dilakukan Pemda Bombana untuk meminimalisir anak-anak stunting alias tumbuh kerdil di daerah itu. Tak hanya Dinas Kesehatan dan PKK yang dilibatkan jadi leading sektor urusan ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) juga turun tangan ambil bagian dalam kerja-kerja kolosal dan nasional dalam rangka mencegah anak-anak tumbuh tak normal.

Di Bombana, Dinas Pendidikan sampai harus menginstruksikan semua guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk aktif menggenjot penurunan angka stunting. Tercatat ada 174 sekolah PAUD yang mendapatkan arahan untuk memperhatkan kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak didiknya di sekolah dan tempat bermain. “Kami memang jadi bagian dari instansi yang masuk dalam tim percepatan penurunan angka stunting di Bombana,” aku Andi Arsyad, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bombana saat ditemui, 24 April lalu.

Tiga pegawai Dikbud Bombana, masing-masing Samaruddin, Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana PAUD (Tengah) bersama Supiyanti Ketua IGTKI Bombana/Peserta PCP (kanan) dan Mustabersyirah Arief, guru PAUD Uswatun Hasanah/Peserta PCP usai tampil jadi pembicara tentang stunting di kanal televisi milik Kemendikbudristek, Selasa (19/3/2024) lalu. FOTO :IST

 

Katanya, instansi yang ia pimpin akan terus berkontribusi demi kesehatan anak di Kabupaten Bombana. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan menekan seluruh kepala sekolah dan guru Paud untuk mengarahkan murid agar gemar berposyandu. Secara teknis, ia sudah menyurati seluruh pimpinan PAUD di Bombana, di 22 kecamatan agar semua anak didiknya dituntun memeriksa kesehatan di hari Posyandu.

Mantan Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Bombana ini mengatakan, cara ini bakal memberikan dampak positif terhadap peningkatan partisipasi anak dalam menjalani Posyandu, sekaligus menekan angka stunting yang kini masih berada diatas rata-rata atau masih mencapai 35,3 persen. Para Kepala Sekolah Paud juga ditekankan untuk mampu menjalin hubungan persuasif dengan orang tua anak. Sebab, melalui Posyandu, anak bisa mendapatkan asupan gizi terbaik dan diyakini mampu menepis angka stunting di daerah itu.

“Bakal ada sanksi bagi PAUD dan guru yang abai terhadap kondisi dan instruksi ini,” tegas tegas mantan Kadis Sosial Bombana ini. Andi Arsyad berharap adanya perhatian khusus dari seluruh instansi PAUD demi mendukung sepenuhnya upaya Pemkab Bombana dalam menekan angka stunting.(adv)