BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Pemerintah Kabupaten Bombana memeriahkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan langkah yang unik. Aparatur pemerintah, Forum komuniasi pimpinan daerah (Forkompinda) hingga murid dan pelajar sekolah yang ikut upacara mengenakan ragam pakaian adat yang ada di Indonesia. Begitu juga dengan Penjabat (Pj) Bupati Bombana Edy Suharmanto. Sebagai inspektur upacara (Irup), tampil dengan memakai baju adat Moronene, busana penduduk asli Bombana.
Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran, Direktortat Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini mengenakan pakaian adat Moronene berwarna hitam. Memakai penutup kepala hitam, baju hitam dan celana hitam. Di dadanya, melilit kain selempang. Sementara di bagian bawah baju, dipadu kain sarung berwarna merah. “Ini pakaian adat penduduk lokal Bombana, Moronene,” kata Edy Suharmanto usai memimpin Hardiknas, di pelataran halaman kantor Bupati Bombana, Kamis, 2 Mei 2024.
Baju adat yang dikenakan Pj Edy juga dipakai saat dirinya memimpin perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20, Kabupaten Bombana, di Poleang, 18 Desember 2023 lalu. Saat hari jadi Bombana kala itu, pejabat eselon dua Kemendagri ini belum genap sebulan dipercaya menjadi Pj Bupati Bombana. Selain Edy Suharmanto, Sekretaris daerah Bombana, Man Arfa juga terlihat memakai pakaian adat. “Jenderal” Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Wonua Bombana ini memakai baju adat Bugis Bone.
Begitu juga dengan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan tamu undangan yang hadir dalam upacara Hardiknas. Mereka mengenakan ragam baju adat. Ada yang memakai baju adat Bugis, Moronene, Muna, Buton hingga pakaian adat Nusantara lainnya. Wakapolres Bombana, Kompol Reda Irfanda yang hadir mewakili Kapolres terlihat memakai baju adat Bugis. Sedangkan Kajari Bombana, Agung Sugiharto SH, memakai baju batik. Sementara Pasi Pers Kodim 1431 Bombana, kapten Infanteri Mustafa terlihat memakai baju tenunan.
Ragam baju adat Nusantara juga terlihat di barisan peserta upacara Hardiknas. Setiap barisan OPD, setiap PNS memakai baju adat sesuai daerah asalnya. Ada yang menggunakan pakaian adat Toraja, Buton, Moronene, Bugis, Jawa hingga berbagai pakaian adat yang ada di Indonesia. “Sesuai arahan dari pimpinan, semua peserta upacara Hardiknas tahun ini diwajibkan memakai baju adat,” kata salah satu ASN usai upacara.
Peringatan Hardiknas tahun 2024 dilaksanakan sekitar pukul 08.00 Wita, saat Pj Bupati Bombana tiba di kantor Bupati. Seremoni kegiatannya dilaksanakan dengan upacara bendera hingga pembacaan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim bertajuk Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar, oleh Pj Bupati Bombana.
Dalam sambutannya, Nadiem Makarim mengungkapkan kembalinya anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. “Kita sudah melihat guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas dalam ruang kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi,” kata Nadiem.
Mendikbud Ristek juga bicara soal perubahan yang diawali ketika dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan pandemi Covid 19 yang mengancam kesalamatan elemen pendidikan. Dampaknya, bisa mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup secara drastis. Tapi positifnya, pandemi memberi kesempatan untuk mengakses perubahan sehingga menciptakan wajah baru pendidikan indonesia yang dibangun bersama, bergotong royong, dan menjadi lebih kuat dengan gerakan Merdeka belajar.
Diakhir sambutannya, Nadiem Makarim melalui Pj Bupati Bombana mengucapkan terima kasih atas perjuangan bapak dan ibu guru yang sudah dilakukan selama ini. Nadiem berharap dan menitipkan Merdeka Belajar kepada seluruh pengajar, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan. “Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan den melanjutkan Merdeka Belajar,” ungkap Nadiem.(iza/adv)