JAKARTA, LENTERASULTRA.COM-Telah tiga bulan lamanya Edy Suharmanto didapuk jadi Pj Bupati Bombana. Telah banyak hal yang ia ketahui tentang daerah yang dulunya asing, tapi kini ada dibawah kendalinya. Maret 2024, ia awali bertemu dengan pimpinan dan direksi perusahaan tambang, perkebunan dan industri yang beroperasi di Wonua Bombana. Acara itu dikemas dalam kegiatan bertajuk eksekutif meeting yang digelar di Hotel Lumire, Jakarta, Senin, 5 Maret 2024.
Di depan para tetamunya itu, suksesor Burhanuddin bercerita banyak hal terkait pengalamannya memimpin Bombana selama tiga bulan terakhir. Salah satu yang menonjol adalah keprihatinannya terhadap masyarakat Pulau Kabaena yang kerap sulit mengakses layanan kesehatan memadai. Makanya, ia berniat membangun rumah sakit pratama tipe D di Pulau Kabaena, hingga niatnya melengkapi fasilitas kesehatan.
Di momen tersebut, Pj Bupati Edy Suharmanto mendadak menyampaikan sesuatu yang menarik. Di depan para pemilik modal dan mengolah sumber daya alam di Bombana itu, Pj Bupati mengingatkan kepada semua investor, jika ada ASN apalagi pejabat di jajarannya yang bermain-main di tambang agar dilaporkan kepada dirinya.
“Kalau ada teman dari Pemda yang sembunyi-sembunyi datang kepada bapak dan ibu dengan usaha cawe-cawe dan semacamnya tolong lapor kepada saya. Saya pastikan akan menindak tegas, apalagi membawa nama-nama saya dan Pemkab Bombana,” tegas Edy yang seketika mendapat aplaus dari para investor dan pimpinan OPD yang ikut kegiatan tersebut.
Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri ini perlu mengingatkan hal itu, agar tidak ada oknum-oknum PNS nakal yang bermain-main dengan pengusaha tambang, perkebunan dan industri yang beroperasi di Bombana.
Edy Suharmanto mengaku, kehadirannya diacara eksekutif meeting ini juga tidak sendiri. Dia turut serta membawa dengan lengkap kepala dinas dan badannya yang berhubungan dengan pertambangan, perkebunan dan industri. Ini sengaja dilakukan, agar pertemuan dengan para pengusaha Bombana di Jakarta tidak ada yang ditutup-tutupi. “Insya Allah, tidak akan ada dusta diantara kita,” katanya.
Di hadapan tetamunya, Edy juga memaparkan, dalam meningkatkan upaya pelayanan publik, Pemkab Bombana telah melakukan konsultasi dan meminta pendampingan dari Ombudsman RI, melakukan konsultasi dan bimtek bagi PPTK, KPA dan bendahara lingkup Pemda Bombana. Termasuk dalam pelaksanaaan kegiatan eksekutif meeting yang dilakukan di Jakarta.
Menurut Edy, hasil dari acara pertemuan tersebut akan ditembuskan ke Pemerintah Privinsi Sultra, Kejaksaan dan Kepolisian. “Hari ini, semestinya kami mengundang perwakilan KPK RI, namun karena kesibukan tidak sempat hadir,” ungkap Edy Suharmanto. (adv)