JAKARTA, LENTERASULTRA.COM-Pj Bupati Bombana, Edy Suharmanto rupanya tak setengah-setengah mempersiapkan pembangunan Rumah Sakit (RS) di Pulau Kabaena. Statusnya memang baru tipe D, fisik bangunannya pun baru akan mulai dikerja April 2024 nanti. Tapi Edy sudah memikirkan sampai tuntas gagasan ini, khususnya dari sisi penyiapan fasilitas. Kelak, alat-alat kesehatan di rumah sakit plat merah itu bakal ikut diadakan oleh para pemilik usaha pertambangan yang kini tengah mengais rezeki di Bombana.
Bukan hanya pengusaha tambang, pelaku bisnis perkebunan dan industri lain yang beroperasi di Kabupaten Bombana juga siap ikut ambil bagian mewujudkan cita-cita besar Pj Edy “memoles” Kabaena. Komitmen itu bahkan sudah dibicarakan dan disepakati dalam sebuah pertemuan yang dikemas dalam acara “executive meeting”. di Hotel Lumire, Jakarta, Senin, 5 Maret 2023. Acara ini digagas oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM dan PTSP) Kabupaten Bombana.
Nuryadi, jurnalis lenterasultra.com yang mendapat kesempatan hadir di kegiatan tersebut melaporkan, sebagai bentuk keseriusan para pemilik izin usaha tambang itu membantu RS Kabaena, mereka bersepakat menekan lembaran kerja sama dengan Pemda Bombana. Dari 23 perusahaan tambang, industri dan perkebunan yang diundang dalam acara executive meeting tersebut, sebanyak 21 diantaranya telah menekan perjanjian kerja sama tersebut.
Ada dua jenis perjanjian yang diteken. Pertama Memorandum of Understanding atau MoU sinergi program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bombana. Yang kedua adalah perjanjian kerja sama (PKS) kolaborasi program pengembangan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit Kabaena.
Dua perjanjian ini diteken diatas kertas bermaterai. Dari Pemda Bombana, MoU dan PKS, ada bubuhan tanda tangan dari Sekretaris Daerah, Man Arfa. Sedangkan dari pihak perusahaan, jika Direksi yang hadir maka langsung bertandatangan di MoU dan PKS tersebut, namun bila bukan direksi yang datang di acara itu, cukup melakukan paraf disetiap lembaran perjanjian kerja sama tersebut.
Kesepakatan kerja sama ini juga dihadiri dan disaksikan unsur pimpinan DPRD Bombana, yakni Ketua Arsyad dan dua wakil ketua, Ardi dan Iskandar. Sementara dari pihak Pemda, ada Pj Bupati Bombana, Edy Suharmanto, Direktur Utama Bank Sultra Abdul Latif, Pimpinan Cabang Bank Sultra Bombana, Hasmirat.
Sementara Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Bombana hampir setengahnya hadir. Diantaranya, Kepala Dinas Kesehatan, Kadis Kominfos, Kepala Bappeda, Kadis Perhubungan, Direktur RSUD Tanduale, dan Inspektur Inspektorat, Muslihin. Selain itu ada juga Sekretaris Dinas PUPR, Sekretaris BKD serta sejumlah Kabag, Camat, Kabid, dan staf di Pemkab Bombana.
Ketua panitia Executive Meeting Pj Bupati Bombana bersama Pimpinan Direksi perusahaan tambang, industri dan perkebunan, Pajawa Tarika mengatakan, acara tersebut dilaksanakan untuk melakukan penandatanganan dan komitmen bersama, peran serta sektor pertambangan dalam sinergitas dan kolaborasi serta implementasi program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di Bombana. “Acara ini digelar di Jakarta karena semua pimpinan perusahaan itu ada di ibu kota negara,” kata Kepala Dinas PM dan PTSP Bombana ini.
Sementara itu, Pj Bupati Bombana Edy Suharmanto mengaku, pertemuannya dengan para investor tambang, nikel, dan industri di Bombana merupakan kali pertama sejak dia dilantik. “Ini merupakan perkenalan kali pertama bagi saya yang kebetulan ditunjuk sebagai pj bupati Bombana setelah 3 bulan di Bombana,” kata Edy Suharmanto mengawali sambutannya saat membuka acara tersebut.
Suksesor Burhanuddin ini bilang, kegiatan ekesutif meeting ini memiliki tujuan tertentu dalam mendukung peningkatan taraf hidup masyarakat dan kesejahteraan masyarakat Bombana, mpeningkatan kinerja pengelolaan usaha pertambangan, industri, perkebunan. Kegiatan ini dibingkai dalam pengelolaan tanggung jawab sosial dalam upaya pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dan terkolaborasi antara perusahaan dengan Pemkab Bombana.
Edy mengaku, dirinya sudah banyak mendengar dari Sekda dan OPD jika perusahaan yang beroperasi di Bombana telah banyak memberikan dukungan dalam pemberdayaan masyarakat dan telah banyak berbuat untuk kepentingan masyarakat Bombana, lebih khusus masyarakat yang ada di Kepulauan Kabaena.
Namun di tahun 2024 ini, karena Pemkab Bombana akan membangun RS di Pulau Kabaena yang pekerjaannya dalam proses lelang. Biaya untuk tenaga medis, dokter dan lainnya juga sudah diporsikan. Begitu juga dengan peralatan penunjamg sudah disiapkan. Bupati Edy berkeinginan rumah sakit ini bisa dimanfaatkan masyarakat Kabaena di tahun 2024. Olehnya itu, dia meminta dukungan dan perhatian dari seluruh pengusaha tambang, industri dan perkebunan demi sukses dan cepat tercapainya pembangunan RS Kabaena.
“Saya tidak memiliki kepentingan selama menjadi Pj bupati. Setelah kembali ke Jakarta dan selesai melaksanakan tugas sesuai yang diamanatkan, ada hal yang diingat oleh bapak dan ibu sekalian. Insya Allah, Lillahi Taala, saya berupaya untuk membangun Bombana sebagai mana kapasitas sebatas yang saya miliki,” kata Edy Suharmanto.
Herry Wibowo, Wakil Direksi PT Aneka Sukses Tambang mendukung langkah dan niat Pj Bupati Bombana mendirikan rumah sakit di Pulau Kabaena. Direksi perusahaan yang akan mengolah pasir kuarsa di wilayah Poleang ini menambahkan, perusahaannya siap memberikan bantuan Alkes jika rumah sakit tersebut sudah selesai dibangun dan dioperasikan. “Kita pasti mengalokasi bantuan,” kata Herry Wibowo. (adv)