BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Imbauan Pj Gubernur Sultra agar para kepala daerah di kabupaten/kota menginisiasi lahirnya gerakan pangan murah di wilayah masing-masing langsung terwujud di Bombana. Dibawah komando Pj Bupati, Edy Suharmanto, daerah itu baru saja meluncurkan sebuah program keren bernama kios penanganan inflasi Bombana atau disingkat Kopi Bombana.
Program ini secara resmi diwujudkan, Selasa, 27 Februari 2024 atau bertepatan dengan bulan ketiga Edy Suharmanto menjabat sebagai orang nomor satu di Wonua Bombana. Istimewanya, peluncuran Kopi Bombana ini ikut dihadiri orang-orang hebat di industri jasa keuangan (IJK) di Sulawesi Tenggara. Ada Kepala Jasa Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Arjaya Dwi Raya, Kepala perwakilan Bank Indonesia, Doni Septadijaya.
Nama lain yang terlihat hadir adalah Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sultra, Bayu Saputra, Direktur Kepatuhan Bank Sultra, Hariyanto, Kepala Divisi Corporate Secretari Bank Sultra, Wa ode Nurhuma, Branch Manager PT Asuransi Jasa Indonesia RO Kendari, Agus Hendra Rangi hingga pimpinan bank daerah, bank swasta nasional yang ada di Kabupaten Bombana.
Kios inflasi perdana terletak di kawasan eks pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), tepatnya di bekas pasar sore bilangan Kasipute, Kecamatan Rumbia. Kios ini terdiri dari tiga petak dengan ukuran sekitar 8 meter x 4 meter. Saat diresmikan oleh Bupati Edy bersama Kepala OJK, Kepala BI dan pimpinan industri keuangan lainnya, Kapolres Bombana AKBP Roni Syahendra, Kajari, Agung Sugiharto, SH, Ketua DPRD, Arsyad dan Sekda Bombana Man Arfa, di dalam kios ini menumpuk ratusan karung sembako berisi beras, minyak goreng dan gula pasir.
Peresmian Kopi Bombana juga turut disaksikan ratusan penduduk Rumbia, ibu kota Bombana, yang saat itu tengah antri menunggu operasi pasar dan pembagian sembako murah yang diselenggarakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Perindagkop dan UKM) Pemkab Bombana.
“Disamping pasar murah, mulai hari kami melauncing atau meresmikan program yang telah dicanangkan oleh Pemda Bombana yaitu Kios Inflasi. Kios penanagan inflasi ini kami beri nama Kopi Bombana,” kata Pj Bupati Bombana saat meresmikan programnya itu di hadapan masyarakatnya.
Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Direktorat Jenderal Bina administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini bilang, didalam kios infasi ini, masyarakat Bombana akan mendapatkan harga yang lebih murah dari pada harga yang ada di pasaran. Harga di kios inflasi juga dipastikan sama dengan harga saat kegiatan kegiatan pasar murah atau operasi pasar.
Sebab, barang-barang yang ada di Kopi Bombana, disubsidi oleh pemerintah sehingga mendapatkan harga dibawah pasaran. “Mudah-mudahan, upaya yang kami lakukan ini bisa meringankan beban bagi masyarakat Bombana,” katanya.
Suksesor Burhanuddin ini mengaku, program kios penanganan inflasi ini baru dipusatkan di daratan Rumbia. Kedepannya, juga akan menyusul didirikan di Kepulauan Kabaena, daratan Poleang. Namun semua itu, tentunya harus disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada di Pemda Bombana.
Terkait siapa saja yang bisa mengunjungi kios inflasi tersebut, Edy Suharmanto didampingi Sekda Man Arfa mengatakan, siapapun bisa berbelanja di Kios inflasi namun mereka yang diprioritaskan adalah masyarakat yang tidak mampu. (adv)