Harga Beras di Bombana Tembus Rp14 Ribu Seliter

Seorang pedagang beras di Pasar Todoha Mappacing, Kasipute, Bombana memperlihatkan stok beras miliknya yang harganya meroket naik sehingga membuat para pembelinya terpaksa mengurangi volume beli karena daya beli yang juga terbatas. FOTO :AZIZAH

 

RUMBIA, LENTERASULTRA.COM-Kabar tentang mahal dan langkanya beras juga sampai ke Kabupaten Bombana. Di pasar-pasar tradisional dan juga swalayan di wilayah itu, stoknya kini kian sedikit. Tak hanya itu, harganya mendadak naik drastis dan bikin pedagang serta pembeli mengeluh. Untuk seliter beras premium, jika dua pekan lalu masih bisa ditebus dengan harga Rp11 ribuan, kini sudah jadi Rp14 ribuan. Untuk sekarung dengan ukuran 50 kilogram, tembus Rp800 ribuan.

Pantauan lenterasultra.com di pasar sentral Todoha Mapaccing, Kasipute, para pedagang dibuat gusar akibat menipisnya stok yang mereka miliki plus harga yang terus naik. Situasi ini mulai terlihat sejak akhir pekan lalu. “Pusing juga kita ini Bu, stok beras makin sedikit, harganya juga naik. Pembeli sekarang jarang mi yang beli banyak karena harganya naik,” keluh Suriani, salah seorang pedagang di Todoha Mapaccing, Kasipute yang ditemui Senin (26/2/2024).

Menurut Suriani, para pembeli yang datang ke tokonya rata-rata mengaku terkejut dengan drastisnya kenaikan harga beras. Ia menduga, mahalnya beras saat ini akibat langkanya stok dan petani yang gagal panen sebabkan oleh cuaca. “Semua teman-teman yang jual beras sekarang resah Bu karena naik sekali harga sekarang,” tukasnya sembari memperhatikan lapak dagangannya.

Sebagai pedagang, ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut. Informasi yang diperolehnya, akan ada tindakan intervensi dari pemerintah berupa impor beras guna mengatasi kelangkaan. Kendati demikian, pedagang yang hanya bisa memperoleh jatah 35 karung dalam 3 hari. Sementara itu, para Pedagang hanya bisa mengambil keuntungan yang relatif kecil.

Seorang warga Kelurahan Doule yang mengaku bernama Irma mengeluhkan naiknya harga beras. Ia yang selama ini terbiasa mengonsumsi beras kelas medium, sekarang sedang memikirkan untuk beralih ke beras Bulog yang harganya lebih terjangkau. “Saya dengar harganya masih Rp10 ribuan. Saya mau cek dulu di pasar, kalau bagus saya pakai itu saja dulu. Sudah tanggal tua ini,” keluhnya, sembari tersenyum. Getir. (iza)

 

 

 

*Bombana *Beras