LENTERASULTRA.COM, KENDARI-Akademi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Pelabuhan (AKPN) Kendari menggelar kuliah umum dengan tema pengembangan karir perwira niaga, di aula kampus Institut Dharma Bharata Group Kendari. Rektor Institut Dharma Bharata Group Kendari Dwi Kartika Prananingrum menjelaskan, kegiatan tersebut diikuti mahasiswa (taruna/taruni) yang kuliah pada program studi DIII Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhanan.
“Kami berharap mahasiswa ini setelah lulus pendidikan di kampus ini bisa siap di dunia kerja, bahkan bisa punya usaha sendiri,” katanya. Ia menyebutkan bahwa, lulusan Prodi tersebut sejauh ini terserap di lapangan kerja yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra). Hanya saja, tidak semua bisa berperan dalam bidang administrasi pelayaran dan pelabuhan.
Kata dia, saat magang banyak mahasiswanya (taruna/taruni) langsung diterima untuk bekerja di tempat mereka magang. Sehingga mereka tidak berkenan lagi kembali ke kampus dan menyelesaikan studinya.
Menurutnya, hal ini menjadi gambaran bahwa lulusan dari kampus ini memang dibutuhkan di dunia kerja. Namun, tetap harus menyelesaikan studi lebih dulu. “Ya kami sudah intervensi juga bahwa mereka harus selesai studi dan pihak penerima kegiatan magang melalui surat pernyataan,” ujarnya.
Pemateri kuliah umum Kapten Budi Bahtiar menjelaskan, saat ini mahasiswa kampus pelayaran niaga harus mampu mengembang kapasitas diri dan karir mereka. Menurutnya, pengembangan karir ini terbuka lebar buat mereka mulai dari menjadi akademisi, praktisi, pengusaha bahkan berkarir dunia politik.
Artinya, dalam politik mereka bisa mengambil peran dengan terlibat dalam pengambilan kebijakan untuk memajukan sektor kelautan negara. Sehingga label Indonesia sebagai poros maritim dunia bisa terwujud. “Iya kita dilabeli itu, tapi kenyataannya sekolah maritim, pelayaran ataupun kelautan kita masih butuh perhatian lebih dari pemerintah,” kata Budi Bahtiar.
Selain itu, Budi menyebutkan sebagai langkah awal perlu dilakukan pembekalan bagi mahasiswa untuk menyiapkan dan menghadapi dunia kerja dengan hard skill dan soft skill seperti kemampuan leadership dan keterampilan komunikasi. Tidak terlepas hard skill atau kemampun fisik tetap diperhatikan. “Tapi tentunya ini pilihan mahasiswa sendiri kampus hanya bisa memberikan pilihan dan harus didukung,” ujarnya.
Untuk diketahui, Institut Dharma Bharata Group Kendari banyak menerima mahasiswa Prodi DIII Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhanan dari wilaya kabupaten di Sultra mulai dari Buton Utara, Bombana dan beberapa kabupaten lainnya. Setiap tahun ajaran baru kampus tersebut membuka kuota 60 kursi. Dan sejauh ini kuota kursi yang terisi hanya 20 hingga 25 kursi.(*)
Report: Sri Arian