BUTON TENGAH, LENTERASULTRA.COM-Apakah ada anak muda di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang karir politiknya semenakjubkan Bobi Ertanto? Sepertinya sulit mencari yang setara dengannya. Usianya baru 32 tahun, tapi prestasi politiknya benar-benar moncer. Maju sebagai legislator dari daerah pemilihan (Dapil) yang hanya menyediakan 3 kursi, ia mulus terpilih. Tak hanya sekadar dilantik, ia bahkan dipercaya jadi Ketua DPRD di daerahnya, Buton Tengah.
Kalau kemudian pria kelahiran Kecamatan Talaga Raya ini, jadi patron sukses anak-anak milenial di Buton Tengah, tentu tidak salah. Ia layak jadi inspirasi bagi anak-anak muda untuk tidak takut mengambil jalan politik sebagai ladang pengabdian. Tidak salah jika kemudian politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menerima dua anugerah dari lembaga, sebagai pemuda paling inspiratif dan kreatif.
Penghargaan itu diberikan Pemerintah daerah Buton Tengah dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) setempat. Bobi adalah Ketua DPRD termuda di Sulawesi Tenggara periode 2019-2024. Saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 pada Sabtu, 28 Oktober 2023, Pemda Buteng dan KNPI melegitimasi pengakuannya dengan memberikan masing-masing penghargaan kepada Bobi Ertanto.
Khusus dari Pemda Buteng, Ketua DPRD Buteng ini menerima penghargaan dalam kategori pemuda Inspiratif da produktif. Plakat pengakuan ini diserahkan Penjabat (Pj) Bupati Buteng. Dr. Drs Andi Muh. Yusuf., M.Si. Masih dihari yang sama di malam hari, Ketua DPRD Buteng kembali diganjar penghargaan dari KNPI Buteng. Kategorinya, Bobi dinilai sebagai pemuda kreatif dan inspiratif Kabupaten Buton Tengah bidang politik tahun 2023. Penghargaan ini diserahkan kepadanya oleh Ketua KNPI Buteng, Firman Kasim.
Dua lembar penghargaan tersebut diterima Bobi Ertanto saat peringatan HSP ke-95. Menurut Putra kelahiran Pulau Talaga ini, dirinya memandang penghargaan tersebut dari dua sisi. Yang pertama sebagai pemacuh adrenalin untuk terus menebarkan kebaikan, pengabdian dan bermanfaat kpd masyarakat dan daerah. Yang kedua sebagai ‘cambuk’ untuk pengingat dan intropeksi diri. “Selama ini masih banyak hal-hal yang blm kita lakukan. Kita pemuda jangan mewarisi abunya Sumpah Pemuda. Tapi, apinya Sumpah Pemuda. Itulah kata Bung Karno,” ungkap Bobi. (adv)
Penulis :ADHI