LASUSUA, LENTERASULTRA.COM – Objek wisata Kampung Kuliner di jalan By Pass Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara kini memrihatinkan dan terbengkalai. Kawasan yang dibangun dengan menelan anggaran senilai Rp7 miliar itu kini diduga beralih fungsi menjadi tempat prostitusi.
Taufik, salah satu pengendara yang menyempatkan singgah di lokasi tersebut menyayangkan kondisi Kampung Kuliner yang dulu pernah ramai dikunjungi masyarakat. Kini kompleks tersebut digerogoti rumput liar, fasilitas rusak hingga dipenuhi aksi vandalisme.
“Saya sering singgah istirahat di sini kalau melintas. Merinding juga kalau keliling-keliling lokasi karena rumput lebat dan sunyi,” ujarnya, Selasa (21/2/2023).
Ia mengungkapkan jika sedang melintas malam kerap menjumpai pasangan muda-mudi yang mangkal di lokasi tersebut. Padahal, kawasan itu kondisinya gelap tanpa cahaya penerangan.
“Kalau jadi tempat mesum ya bisa saja karena selain jauh dari keramain juga jarang orang ke sini pada malam hari,” tutupnya.
Arsyad, anggota Sat Pol PP yang juga ditemui di lokasi mengatakan dirinya bersama dua rekannya sedang ditugaskan pimpinannya untuk mencari tahu pelaku vadalisme tersebut. Perbuatan itu diperkirakan baru selang tiga hari lalu. “Kami awasi. Dugaan sementara yang coret-coret ini anak-anak skateboarders, dugaan,” ucapnya mengulang.
Di lokasi itu juga ditemukan terdapat sejumlah helai tissue basah (magic) kusut berserakan di sejumlah ruangan. Beberapa kondom bekas pakai juga ditemukan pada salah satu ruang kamar mandi berikut minuman botol air kemasan dan penambah stamina.
Kasat Pol PP Kolut, Drs. Ramang membenarkan jika telah meminta anggotanya meningkatkan patroli di kawasan tersebut. Ia menegaskan jika bawahannya kebetulan menjumpai pelaku pengrusakan diberi hukuman. “Jika temukan juga pasangan mesum tangkap,” tegasnya.
Ia sendiri menyayangkan adanya tindak pengrusakan dan vandalisme pada fasilitas tersebut. Ia mengimbau seluruh masyarakat bisa menjaganya.
Untuk diketahui, Kampung Kuliner dibangun untuk memberikan ruang kepada pada pelaku UMKM menjajalkan dagangannya khususnya bagi pelintas. Akan tetapi, lokasinya yang dianggap tidak strategis membuat animo pengunjung perlahan surut dan para pedagang ikut angkat kaki.
Penulis: Rusli
Editor: Ode