WAKATOBI, LENTERASULTRA.COM – Warga Pulau Kapota, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Wakatobi, Sultra masih was-was dengan teror kemunculan buaya di perairan laut yang menjadi area penangkapan ikan nelayan.
Pasalnya, hewan predator itu kerap dijumpai warga pada malam hari ketika melakukan aktivitas tangkap ikan. Kondisi ini tentu membuat warga setempat merasa takut.
La Sadam salah satunya. Pria berusia 50 tahun tersebut mengaku, dirinya sudah beberapa kali melihat hewan predator itu ketika menangkap ikan dimalam hari. “Sudah beberapa kali saya lihat. Bukan saat menyulu saja, dari rumahku itu saya pernah lihat matanya menyala di laut,” kisah Sadam kepada Lenterasultra.
Ia mengaku, kondisi ini membuat dirinya waspada. Apalagi, dirinya kerap harus berjalan kaki dimalam hari untuk menangkap ikan. Ia menilai hewan predator yang sering dilihat oleh warga yang tinggal di pesisir laut Kapota, memang sudah berkeliaran diperairan dangkal Pulau Kapota.
“Sudah jelas buaya yang sering dijumpai ini sudah berkeliaran di air dangkal kampung ini dan tidak mungkin turun ke air dalam. Pasti berkeliaran di air dangkal. Bisa kemungkinan bersarang dibawah kolong rumah warga,” lanjutnya.
“Takutnya kita saat menyulu malam hari karena kita menyulu harus jalan kaki apalagi jewan ini predator buas. Saya takut,” sambungnya.
Warga Kapota lainnya, La Tao, juga mengaku pernah melihat sosok buaya di bagian dermaga Pulau Kapota saat pulang menyulu ikan sekitar pukul 3:30 wita dinihari. Buaya pertama dilihat warga bernama La Pari saat hendak melaut. Ia pun lantas mendatangi sumber suara menggunakan perahu ketinting viber. Buaya yang dilihat itu sudah cukup besar, ditaksirkan panjangnya kurang lebih dua meter.
“Yang pertama lihat itu La Pari lalu berteriak terus kami datangi. Sudah besar saat kita senter dari atas perahu. Kira-kira mendekati dua meter panjangnya,” katanya.
Buaya itu lari ke bagian hutan mangrove yang tak jauh dari pemukiman warga. Buaya yang dijumpai ini diabadikan dalam video yang kemudian viral di facebook dan grup-grup whatsapp.
Berdasarkan cerita dari warga lainnya, populasi buaya di Pulau Kapota sudah cukup banyak. Artinya hewan pemakan daging ini sudah berkembang biak di perairan Pulau Kapota dan menyebar ke beberapa titik pantai di Pulau Kapota.
Ia berharap pihak yang berwenang mengurus hewan ini segera merespon ketakutan warga.
Penulis: Gayus Irawadi
Editor: Ode