KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara memastikan harga beras yang ada di pasaran dalam Kota Kendari sudah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 9.450 per kg.
Hal tersebut disampaikan oleh pimpinan wilayah Perum Bulog Sultra, Siti Mardati Saing, usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan Sultra di pasar tradisional Mandonga Kota Kendari.
“Jadi, harga beras terpantau sesuai dengan harga eceran tertinggi yakni Rp9.450 per kg,” kata Siti Mardati.
Dijelaskan, sidak di pasar tradisional Kota Kendari bertujuan untuk memastikan stabilitas harga maupun pasokan beras dan minyak goreng serta komoditi pangan lainnya menjelang 1444 Hijriah nanti.
“Rata-rata penjual eceran beras di pasar basah Mandonga menjualkan dengan harga eceran tertinggi atau HET yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” ucapnya.
Namun demikian, kata Mardati, masih ada penjual yang menjualkan beras diatas HET karena stok berasnya diambil dari tangan distributor bukan dari gudang Bulog.
Olehnya itu, dirinya mengimbau agar pengecer beras di pasar tradisional Kota Kendari bisa mengambil langsung ke gudang Bulog sehingga harga ke konsumen dapat sesuai dengan HET.
“Kami selalu melakukan monitoring bersama tim untuk menjaga stabilitas harga di pasar tradisional ini,” imbuhnya.
Siti Mardati menambahkan, Bulog Sultra memastikan ketersediaan stok beras di Sultra cukup dan aman jelang Ramadhan 2023. Saat ini masih tersedia sebanyak 7.800 ton beras di gudang Bulog serta 250 ribu liter minyak goreng yang disiapkan untuk operasi pasar murah.
“Jadi, bagi masyarakat yang ingin memiliki beras dengan harga HET, kami mempunyai stand pasar murah di Korem Kendari,” tutupnya.
Reporter: Sri Ariani
Editor: Ode