LASUSUA, LENTERASULTRA.COM – Sebanyak 399 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) diambil sumpahnya di Aula Islamic Centre, Masjid Agung Bahru Rasyad wal Ijtihat, Lasusua, Selasa (24/1/2024). Mereka ditekankan bekerja secara profesional.
Pj Bupati Kolut, Parinringi mengingatkan jika Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 cukup tinggi. Itu berkaca dari skor kerawanan yang disusun Bawaslu, Sultra berada pada kisaran 38,32 persen diantara 34 provinsi di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, kerawanan pemilu didefinisikan sebagai hal yang berpotensi dapat mengganggu atau menghambat proses pemilu yang demokratis.
Makanya, Parinringi meminta agar PPS dapat bekerja profesional. “Mereka ujung tombak di lapangan dan tentunya dipantau oleh semua pihak. Intens berkoordinasi sangat diharapkan,” katanya.
Ketua KPU Kolut, Susanti Hernawaty menekankan agar seluruh PPS bekerja independen dan tidak terlibat kepentingan pada salah satu calon. Ada sanksi yang siap diterapkan bagi setiap pelanggar. Sanksi itu diawali berupa teguran atau peringatan. “Jika pelanggaran berat pasti diberhentikan dan diganti dengan yang lain,” tegasnya.
Ia menjelaskan, setiap desa terdiri dari tiga orang PPS. Adapun dalam seleksi lalu, terdapat tiga PPS lainnya yang berstatus cadangan. Adapun masa tugasnya akan berlangsung selama 14 bulan. “Setiap anggota PPS ingat akan sumpahnya,” ucapnya menekankan.
Dalam kesempatan itu juga, Kepala Kejaksaan Negeri Kolut, Henderina Malo berharap pemilu nasional khususnya di wilayah Kolut bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Untuk itu, Kajari memastikan bakal memproses aksi kecurangan jika berlaku pada pemilu 2024 mendatang. “Komitmen kami jelas ingin menyukseskan pemilu mulai pemilihan presiden hingga kepala daerah,” pungkasnya.
Penulis: Rusli
Editor: Ode