LENTERASULTRA.COM- Pemkab Buton membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang handal di bidang teknologi Informasi komputer. Ini dilakukan untuk mengejar target pelaksanaan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Hal ini diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Buton Basiran saat membuka pelatihan Government Transformation Academy (GTA) Digital Talent Scholarship (DTS) yang diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN Lingkup Pemkab Buton, di Aula Kantor Bupati Buton, Kompleks Perkantoran Takawa Senin, 24 Oktober 2022
“Saya menyambut baik diselenggarakannya pelatihan GTA. Ini sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi ASN di Kabupaten Buton, membekali peserta dengan keterampilan atau keahlian ilmu terapan yang tentunya terstruktur, terencana, terstandarisasi dan bersertifikat,” katanya. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sulawesi Tenggara ini mengatakan, pelatihan GTA merupakan wujud kerjasama antara Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Buton dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) serta Kementerian Kominfo (Menkominfo).
PJ Bupati Buton mengingatkan kepada para ASN agar dapat meningkatkan kualitas dirinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, pelatihan ini menjadi kesempatan bagi para ASN dan non ASN untuk menambah wawasan dan pengetahuan sehingga tidak tertinggal dengan sistem kerja berbasis teknologi digital. “Tidak semua orang diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini. Urgensi GTA ini tujuan awal kita tidak mau tertinggal dengan teknologi,” jelasnya.
Menurutnya, pelatihan ini memberikan manfaat yang luar biasa. Untuk itu, selama kegiatan pelatihan berlangsung, diharapkan para ASN dan non ASN peserta pelatihan secara aktif melakukan dialog dengan narasumber dan pemateri. Pelatihan GTA berlangsung selama 5 hari sejak tanggal 24 Oktober – 28 Oktober 2022. Pesertanya, sebanyak 8 kelas yang di ikuti oleh ASN dan non ASN yang terdiri atas tiga tema kegiatan yakni JOO, JNA Dan Analis Kota Cerdas (AKC).
“Tentunya kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi peserta pelatihan dalam menambah literasi TIK nya tapi juga sangat bermakna bagi pemerintah daerah dalam hal penyiapan sumber daya manusia yang siap menunjang pelayanan publik digital,” katanya.
Dengan perkembangan teknolologi yang sangat pesat, ASN kata Basiran di hadapkan pada realita untuk memahami teknologi informasi. Suka atau tidak suka ASN harus belajar untuk memahami teknologi, karena sekarang adalah eranya digilitasi.
“Saya mengajak kita semua harus lari cepat, secepat perkembangan teknologi informasi. Sehingga para ASN dalam menguasai teknologi informasi dapat menunjang kinerja ASN untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Karena kita adalah pelayanan masyarakat, masyarakat ingin dilayani dengan cepat dan tepat. Maka, salah satu langkah, ASN harus paham teknologi. Jangan ada lagi ASN yang gaptek atau gagap teknologi. Jangan ada ASN yang tidak tau mengoperasikan komputer. Ini zaman milenial, kita harus siap berada pada era digilitasasi,” tegasnya. (ADV)