KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Pengurus Kerukunan Keluarga Menui Kepulauan (KKMK) Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi dikukuhkan. Pelantikan pengurus KKMK dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Kendari, Sabtu, 9 November 2022. Legitimasi keberadaan organisasi paguyuban ini dihadiri tiga kepala daerah dari Provinsi Sultra dan Sulawesi Tengah (Sulteng).
Mereka adalah Bupati Konawe Kepulauan (Konkep) Amrullah, Wali Kota Kendari yang diwakili Sekretaris Kota Ridwansyah Taridala serta Bupati Morowali, Sulteng, Taslim.
Pengkuhan pengurus KMKK periode 2022-2025 dipimpin Bupati Morowali. Taslim datang karena Menui Kepulauan merupakan salah satu wilayah pemerintahannya.
Seremoni pelantikan pengurus KMKK Sultra diawali dengan pembacaan nama-nama pengurus. Mereka yang disebut namanya lalu maju di depan. Sambil berdiri, pengurus membentuk barisan. Setelah itu, Bupati Taslim memimpin pelantikan. Usai pengurus KMKK dilantik, tiga kepala daerah yang datang diberi waktu untuk menyampaikan sambutannya dihadapan ratusan pengurus dan tokoh masyarakat yang hadir dalam acara pelantikan.
Bupati Konawe Kepulauan, Amrullah mendapat giliran pertama. Pasangan Andi Muhammad Lutfi ini tidak lama berbicara diatas podium. Hanya sekitar 7 menit. Amrullah mengatakan dirinya tidak bisa dipisahkan dengan keluarga Menui. Selain banyak kenal dengan tokoh-tokoh masyarakat dan sering berinteraksi dengan warga Menui, dia juga pernah tinggal dan dididik orang-orang hebat dari Menui.
“Di Pemerintahan saya, warga Menui saya berdayakan. Bukan karena memiliki ikatan emosional, tetapi mereka memiliki kapasitas yang mumpuni dan mampu bersaing dan mengantar Konkep lebih baik lagi,” katanya.
Sekretaris Kota Kendari, Ridwansyah Taridala mendapat giliran kedua. Katanya, kehadiran KMKK Sultra menambah daftar panjang organisasi paguyuban di Kota Kendari. “Saat ini sudah ada 27 organisasi paguyuban. Ini sesuai data dari Badan Kesbangpol Kota Kendari,” katanya. Mantan Kepala Bappeda ini bilang, banyaknya organisasi paguyuban ini membuktikan jika penduduk Kota Kendari sangat majemuk dan semuanya tetap bersaudara. Ridwansyah Taridala juga mengagumi acara penjemputan tamu saat pengukuhan KMKM. Katanya, mirip orang barasanji.
Bupati Morowali, Taslim mendapat kesempatan ketiga berpidato di depan pengurus KMKK. Taslim agak lama berbicara. Antara 20 sampai 30 menit. Banyak yang diulas Taslim. Dia mengawali dengan memperkenalkan dirinya. Taslim bilang, sebelum jadi Bupati, dia lebih dulu kuliah di jurusan Biolagi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Setelah tamat, dia menjadi guru kontrak. Kemudian terpilih jadi anggota DPRD hingga menjadi Bupati. “Yang jadi guru kontrak jangan berkecil hati. Anda bisa jadi Bupati,” katanya.
Taslim merasa bangga dengan hadirnya KKMK di Sultra. Apalagi jumlah masyarakat menui mencapai hampir 30 ribu orang. Bupati Morowali periode 2018-2023 ini berharap kehadiran KMKK dapat membangun dan berkontribusi buat Sulawesi Tenggara pada umumnya. “Masyarakat Menui yang ada di Sultra tidak perlu lagi balik di Menui untuk membangun daerah. Tapi dimanapun anda berada, bangunlah daerah dimana daerah yang ditempati,” sambungnya.
Taslim juga meminta setelah KKMK terbentuk, segera mengorganisir segala potensi yang ada, dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat Sultra. “Jika ada warga Menui yang jadi dosen di Sultra, tingkatkan SDM (sumber daya manusia) mahasiswa yang tengah kuliah,” pesannya.
Sementara Abdul Azis Mutalib, ketua KKMK periode 2022-2025 mengatakan KMKK mulai terbentuk tahun 1965 dan diprakarsai oleh Abdul Malik bin Bahmid. Saat ini, KMKK beranggotakan 26 ribu lebih kepala keluarga yang tersebar di 17 Kabupaten dan Kota di Sultra. Usai dilantik, Abdul Azis mengajak semua warga Menui di Sultra agar senantiasa memegang prinsip dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Selain itu, dia juga meminta agar KMKK tetap berkomitmen dan berkontribusi bagi pembangunan di Sulawesi Tenggara.
Abdul Azis Mutalib terpilih sebagai ketua KMKK periode 2022-2025 melalui Musyawarah besar yang digelar pertengahan Juni 2021 lalu. Dia merupakan salah satu guru besar di Universitas Halu Oleo. Abdul Azis Mutalib juga tercatat sebagai Profesor pertama dari Kepulauan Menui.
Selain dihadiri tiga Bupati, sejumlah pejabat juga terlihat hadir, diantaranya tokoh pemuda Menui, sekaligus anggota DPRD Sultra, Sudarmanto Saeka, anak Bupati Konkep, sejaligus anggota DPRD Sultra Rifki, Wakil Ketu DPRD Konkep, Imanuddin serta sejumlah pejabat lain dari Kabupaten Konkep dan Morowali.
Penulis dan editor : Adhi