LENTERASULTRA.COM, KENDARI – Nama tenun asal Sultra seperti tenun Masalili sudah mulai tersohor di kancah nasional. Bahkan tenun Masalili asal Kabupaten Muna ini pernah dikenakan Presiden Joko Widodo saat Hari Pers Nasional, Februari 2022 lalu.
Hal ini memikat istri Menteri Perhubungan RI, Endang Srie Hariatie Sumadi untuk melihat langsung kain tenun yang viral ini saat mendampingi suaminya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melawat ke Sultra. Rombongan istri Menhub ini pun menyempatkan diri menyambangi outlet Tenun Sultra terletak dibilangan jalan Syekh Yusuf kota Kendari, Sabtu 20 Agustus 2022.
Kedatangan istri Menhub ini nampaknya sangatlah tepat, pasalnya di outlet tenun Sultra terdapat pengrajin tenun Masalili, Siti Erni.
“Alhamdulillah bisa datang pusat kerajinan tenun ini, kainnya bagus semua dan unik khas daerah. Apalagi ada penenunnya disini, semoga kebudayan ini tetap terjaga dan dicontoh untuk anak-anak muda,” kata Endang.
Ia juga memuji, pengelola Sultra Tenun yang sangat kreatif dengan membina dan mewadahi para pengrajin tenun, sehingga mampu menghasilkan karya yang sangat bagus.
“Insyaallah saya akan berkunjung lagi disini, apalagi tadi juga makanan disini sangat enak,” ujar Ketua DWP Kementerian Perhubungan itu.
Kecintaan Istri Menhub kepada tenun ini bahkan dibuktikan dengan membeli 7 kain tenun Masalili. Ia berharap sektor UMKM ini bakal diberikan dukungan penuh dari pengurus Dekarnasda Pusat.
“Saya sangat suka motifnya, pilihan warnanya bervariasi dan sarat akan makna, apalagi ini masih betul-betul asli ditenun pakai alat yang sangat tradisional. Tentu kami akan dukung sepenuhnya misalnya bantuan alat tenun atau pendirian SMK kewirausahaan nantinya,” harapnya.
Sementara itu, Pemilik Galeri Sultra Tenun, Wa Ode Arnas Gusri merasa bangga atas kedatangan Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas Pusat itu.
“Alhamdulillah Ibu Menteri tadi sangat mengapresiasi kerajinan tenun manual yang kita miliki,” ujarnya.
Ia juga berharap dengan hadirnya Istri Menhub di Kota Kendari mampu memberikan semangat kepada pengrajin untuk bisa mengangkat eksistensi karya pengrajin tenun lokal Sultra di pasar yang lebih luas lagi. Arnas juga mengatakan Tenun Sultra memiliki kekhasan tersendiri yang sangat bedah dengan daerah-daerah lain.
“Motif yang kita miliki ini memang sumber asli budaya lokal kita, sehingga tidak identik dengan budaya daerah lain, selain itu teknik pembuatannya yang memiliki keunikan tersendiri,” kata alumni IPDN ini.
Penulis: Burhanuddin
Editor: Ode