RAHA, LENTERASULTRA.COM – Kabupaten Muna gagal meraih hasil maksimal pada Musabaqah Tilawatil Quran ke-XXIX tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara di Kota Kendari, 10-15 Agustus 2022 lalu. Prestasi Muna melorot ke peringkat empat.
Kabag Kesra, Sekretariat Daerah Kabupaten Muna, Abdul Asis Teo mengungkapkan kontingen Muna hanya meraih 9 medali dari 28 peserta yang diboyong ke ajang tersebut. Medali itu terdiri dari 6 medali emas dan 3 medali perak. Hasil itu mengantarkan Muna diurutan empat, dibawah Kota Kendari, Kolaka dan Konawe Utara.
“Finish ke empat saja. Padahal tahun lalu kita juara umum dua,” kata Asis Teo saat ditemui di kantor Bupati Muna, Kamis, 18 Agustus.
Ia menambahkan, selain gagal meraih target tiga besar, Muna juga tidak berhasil memertahankan predikat tahun lalu yakni peraih medali emas terbanyak. Enam medali emas milik Muna sama dengan raihan Kolaka dan Konawe Kepulauan yang sama-sama diurutan kedua emas terbanyak.
“Kita kalah jumlah poin dengan Kolaka dan Konut. Mereka masuk tiga besar, kita hanya urutan empat dengan 39 poin,” paparnya.
Enam medali emas yang diraih Muna masing-masing dari cabang Rujawat putera dan puteri, Fahmil Quran, Canit, Hafalan 20 Juz dan Tilawah kanak-kanak. Adapun medali perak diraih pada cabang Fahmil Quran, 1 Juz putera dan Tafsir Bahasa Indonesia.
Asis Teo menyebut alasan melorotnya prestasi Muna salah satunya disebabkan minimnya dukungan anggaran. Itu memengaruhi pembinaan yang dilakukan daerah. Ia mencontohkan, dalam MTQ kali ini, daerah tidak menyiapkan akomodasi dan uang saku bagi peserta. Alhasil, kebutuhan MTQ diperoleh dengan cara meminjam atau menggunakan uang pribadi dengan harapan dapat ditutupi setelah APBD Perubahan disahkan.
Ditengah situasi itu, daerah lain justru lebih siap dan masif dalam pembinaan kader. Maka tidak heran, kafilah Muna sulit meraih medali karena persaingan semakit ketat.
“Karena anggaran minim, maka pembinaan kurang. Disisi lain, daerah lain lebih siap dan masif dalam pembinaan. Kalau tidak ditingkatkan, maka tahun depan lebih sulit lagi,” terangnya.
Ode