RAHA, LENTERASULTRA.COM – Kafilah Kabupaten Muna akan berlaga pada Musabaqah Tilawatil Quran Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari pada 10-15 Agustus, dengan peluang minim untuk menjadi juara umum. Pasalnya, kafilah Muna tidak mengutus peserta pada beberapa cabang lomba yang dipertandingkan.
Kepala Bagian Kesra, Sekretariat Daerah Kabupaten Muna, Abdul Azis Teo mengungkapkan, kafilah Muna hanya akan mengikuti cabang lomba tilawah, tartil, hifzil dan fahmil Quran. Kafilah Muna akan absen pada lomba tafsir, kaligrafi, syahril, karya tulis ilmiah Al Quran. “Muna hanya mengutus 30 peserta,” katanya.
Kata Asis Teo, penyebab tidak terpenuhinya keuikutsertaan peserta untuk seluruh cabang lomba tersebut disebabkan keterbatasan dukungan anggaran. Bahkan, untuk biaya akomodasi dan uang saku peserta berikut pelatih harus dikumpulkan secara urunan antar panitia. Itu karena tak ada alokasi yang disiapkan dalam APBD Muna 2022 seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun peserta tidak disiapkan uang saku. Biasanya tahun-tahun lalu disiapkan diatas Rp300 juta, tetapi untuk MTQ provinsi kali ini kosong,” paparnya.
Kendati berangkat dengan dukungan dana yang minimalis, Asis Teo menyebut kafilah Muna tetap menargetkan finish diperolehan medali tiga besar. Itu diperhitungkan dari cabang lomba andalan dan lumbung medali Muna yakni tilawah, tartil, hifzil dan fahmil Quran.
“MTQ 2021 kan kita peraih emas terbanyak. Insyaallah tahun ini meskipun tidak semua cabang ada peserta, tetapi cabang-cabang utama semua ada. Kita tetap optimis raihan medali bisa banyak di cabang lomba yang memang unggulan,” terangnya.
Bupati Muna LM. Rusman Emba meminta kafilah MTQ yang mewakili daerah tetap tampil percaya diri dan berkomitmen mengharumkan nama daerah. Ia menyadari, dukungan anggaran untuk kafilah masih kurang memadai, namun ia berharap peserta tetap bertekad memersembahkan yang terbaik. “Insyallah keterbatasan tidak menghalangi kita berprestasi,” jelasnya.
Ode