RAHA, LENTERASULTRA.COM – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Raha merilis realisasi belanja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) semester I tahun anggaran 2022 di Kabupaten Muna dan Muna Barat. Disebutkan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) bertumbuh, sedangkan realisasi belanja modal menurun dibanding semester yang sama tahun sebelumnya.
Kepala KPPN Raha, Sulistiyono menerangkan,
belanja negara di Muna dan Muna Barat tahun 2022 mencapai Rp664 miliar. Pada semester pertama realisasinya sudah mencapai Rp245,67 miliar atau 37 persen. Tumbuh sebesar 13,6 persen dibanding tahun 2021 disemester yang sama. Ini dipengaruhi oleh pertumbuhan belanja TKDD yang mencapai 32,48 persen dari pagu, dibanding pada tahun lalu sebesar 18,84 dari pagu.
Belanja pemerintah pusat juga sebesar Rp100,12 miliar atau 46,38 persen dari pagu alokasi DIPA. Realisasi itu terkoreksi sebesar 4,27 persen, dipengaruhi terutama oleh pelambatan pertumbuhan belanja modal yang terkoreksi sebesar 17.01 persen dan belanja pegawai terkoreksi sebesar 4,25 persen. Ini terutama disebabkan tertundanya pembayaran haji 13 yang baru terealisir pada bulan Juli 2022, sedangkan pada belanja barang terkoreksi sebesar 1,12 persen.
Terkoreksinya belanja modal selain dipengaruhi oleh menurunnya pagu alokasi belanja modal sebesar Rp11,16 miliar atau 50 persen dibandingkan tahun 2021, juga dipengaruhi termin pembayaran kontrak pengadaan barang dan jasa yang baru akan dibayarkan pada semester II tahun 2022.
Adapun belanja TKDD terkoreksi sebesar 18,78 persen yang sangat dipengaruhi oleh perlambatan penyaluran DAK Fisik sebesar 51,38 secara year on year (YoY) terutama pada Kab. Muna Barat. Meskipun untuk Dana Desa di daerah itu tumbuh sebesar 6.28 persen. Serta pada tahun anggaran 2022 terdapat penyaluran DAK non fisik sebesar Rp73.78 miliar yang sampai dengan tanggal 30 Juni terealisasi sebesar 46,46 persen.
Sulistiyono mengatakan, KPPN Raha tahun 2022 juga menyalurkan belanja sektoral seperti perhubungan dan perdagangan. Rinciannya belanja modal sektor perhubungan ialah dilakukan Kementerian Perhubungan sebesar Rp5 miliar yang tersebar pada Satuan Kerja Unit Pengelola Bandar Udara Sugi Manuru dan Unit Penyelenggara Pelabuhan Raha yang memegang perananan penting dalam sektor perhubungan.
Satuan Kerja UPBU Sugimanuru masih melanjutkan proyek pengembangan Bandara dan sudah memasuki Tahap II atau finishing pekerjaan pembangunan gedung terminal baru.
Berdasarkan hasil monitoring periode semester I tahun 2022, kontrak penyelesaian terminal tahap II sudah terealisasi 60 persen dan diharapkan selesai 100 persen pada semester II tepatnya September 2022.
Sedangkan pada Satker Unit Penyelenggara Pelabuhan Raha, masih terdapat beberapa pekerjaan pemeliharaan pada lingkungan serta dermaga pelabuhan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Ia melanjutkan, disektor perdagangan diantaranya anggaran pembangunan pasar Kambara dan pasar Suka Damai II di Muna Barat sebesar Rp5,7 miliar bersumber dari Tugas Pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan. Proses pembangunan untuk kedua pasar tersebut telah dilaksanakan pada akhir Juni dan diharapkan selesai akhir tahun 2022.
KPPN Raha juga menyampaikan adanya pekerjaan kontraktual. Meliputi penyelesaian gedung terminal Bandara Sugimanuru tahap II sebesar Rp1.331.229.169 miliar. Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Balai Nikah dan
Manasik Haji KUA Kec. Wadaga yang bersumber dari dana SBSN sebesar Rp710.990.000 juta di instansi Kantor Kementerian Agama Kab. Muna Barat.
Selain itu, ada pula pembangunan dan revitalisasi Pasar Kambara 1.940.400.000 miliar dan pasar suka damai II sebesar Rp 1.935.164.700 miliar di Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kab. Muna Barat. Pembangunan Rumah Negara meliputi pagar, talud penahan tanah dan pemasangan paving blok halaman kantor sebesar Rp853.817.475 juta.
Sulistiyono menguraikan, KPPN Raha tahun ini juga kembali menyalurkan TKDD perbidang. Antara lain DAK Fisik Pendidikan untuk Muna telah disalurkan Rp2,5 miliar. Sedangkan untuk Muna Barat belum dilakukan penyaluran karena belum dipenuhinya persyaratan.
Selanjutnya ada DAK Fisik Kesehatan 2022 untuk Muna mencapai Rp 44,5 miliar dan Muna Barat Rp 34,1 miliar. Penggunaannya masih berfokus pada pencegahan dan penanganan Covid-19. Namun sampai akhir semester I belum ada realisasi penyaluran karena belum dipenuhinya persyaratan.
Dibidang sanitasi, alokasi DAK Fisik melalui KPPN Raha sebesar Rp 6,65 miliar dan baru tersalurkan Rp1,3 miliar untuk Muna. DAK Fisik lain yang juga telah dikucurkan untuk Muna ialah bidang pertanian sebesar Rp 2,2 miliar. Anggaran itu diharapkan mampu meningkatkan kinerja pembangunan pertanian wilayah.
KPPN Raha juga mengungkapkan penyaluran KUR dan Ultra Mikro (UMI) di Muna dan Muna Barat. Antara lain untuk Muna, jumlah debitur KUR sebanyak 8.876 orang dengan jumlah anggaran 295.541.276.555. Adapun jumlah debitur UMI sebanyak 287 dengan anggaran sebesar 1.106.737.090.
Adapun untuk Muna Barat, jumlah debitur KUR sebanyak 467 dengan anggaran 3.289.647.941. Sedangkan debitur UMI sebanyak 594 dengan anggaran 2.371.700.000.
Ode