Rapor Mentereng 63 Tahun Kabupaten Muna: Empat Kebijakan Diapresiasi Nasional

Bupati Muna LM. Rusman Emba. Foto: Istimewa

 

RAHA, LENTERASULTRA.COM – Kabupaten Muna merayakan kembali hari jadinya yang ke-63 tahun sebagai daerah otonom. Dalam rentang waktu usia tersebut, daerah berjuluk Bumi Sowite ini mencatatkan kebijakan yang berhasil hingga level nasional.

Setidaknya empat program dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Muna berhasil mendapat apresiasi nasional yang dirangkum Lenterasultra.com. Kebijakan itu juga dipaparkan Bupati Muna LM. Rusman Emba saat menyampaikan pidato HUT Muna, Senin, 4 Juli 2022.

Pertama, Kabupaten Muna berhasil mengangkat promosi produk budayanya hingga ke tingkat nasional dan mancanegara. Produk itu ialah tenun Masalili.

Tenun Masalili mencapai puncak ketenarannya usai dikenakan Presiden RI Joko Widodo dalam puncak perayaan hari pers nasional yang diselenggarakan di Kota Kendari, Februari 2022 lalu. Bahkan dalam acara pertemuan puncak Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA Summit) di Wakatobi pada Kamis, 9 Juni 2022, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo kembali memboyong empat potong tenun Masalili sebagai cenderamata.

Tidak saja nasional, promosi tenun Masalili juga mencapai level mancanegara. Khususnya saat Kedutaan Besar RI untuk Rusia menggelar fashion show di Moskow, 2 Agustus 2019 lalu. “Tenun Masalili adalah pencapaian luar biasa yang ditorehkan Muna dalam mengangkat kearifan lokalnya,” kata Bupati Muna, LM. Rusman Emba.

Kedua, Kabupaten Muna juga berhasil menjadi pilot project program utama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI lewat kebijakan penetapan lokasi transmigrasi Muna Timur Raya sebagai percontohan nasional pengembangan transpolitan nasional. Muna Timur ditetapkan menjadi kawasan transmigrasi percontohan nasional melalui surat keputusan menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi nomor 104 tahun 2017.

Program transpolitan adalah kebijakan pengembangan transmigrasi dengan konsep Trans Science Teknopark pertama di Indonesia. Bahkan, Bupati Muna LM. Rusman Emba pernah didaulat sebagai pemateri strategi kebijakan daerah dalam seminar yang digelar KemenPDTT dan Universitas Gajah Mada. Rusman saat itu berbicara dihadapan Gubernur dan Bupati penerima program transmigrasi se-Indonesia.

“Transpolitan cukup membanggakan karena Muna menjadi daerah pertama yang ditunjuk pemerintah pusat,” terangnya.

Ketiga, dalam hal inovasi daerah, Bupati Muna LM. Rusman Emba mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian atas inisiatifnya mendorong pembuatan hand sanitizier lokal untuk dibagikan kepada masyarakat. Tito menilai kreatifitas Rusman ditengah krisis merupakan inovasi yang sangat membantu penanggulangan pandemi Covid-19.

Mantan Kapolri Tito menyebut pemimpin harus mengaktifikan nalar berpikir kreatif dalam menghadapi situasi sulit saat ini. Ia meminta produksi hand sanitizer itu terus dilakukan dengan tetap memerhatikan standar kesehatan dunia yang dirilis Word Health Orgazation.

Atas inovasi tersebut, Kementerian Dalam Negeri memberikan dana Rp18 miliar yang diperuntukkan sebagai tambahan anggaran penanganan pandemi di daerah itu.

Terakhir, Kabupaten Muna juga berhasil meraih predikat wajar tanpa pengecualian atas laporah hasil kinerja pemerintah daerah enam kali secara berturut sejak 2017. Raihan WTP itu dinilai istimewa karena pertama kali diraih Kabupaten Muna dan mendapat beberapa kali piagam penghargaan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

“Tentu, semua capaian itu berkat kerja keras dan kerjasama seluruh unsur pemerintah daerah,” ungkapnya.

 

Ode

Bupati Muna LM. Rusman EmbaHUT 63 MunaHUT MunaProgram Nasional Muna