KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kendari mengadakan workshop pemberdayaan ekonomi umat di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kendari Barat, pada Jumat, 1 Juli 2022. Kegiatan tersebut digelar untuk menindaklanjut program Kemenag Republik Indonesia (RI) tentang revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA).
Workshop digelar secara hybrid, yang turut dihadiri Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI Tarmizi Tohor secara daring, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Zainal Mustamin, Wakil Ketua MUI Sultra, juga Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari yang diwakilkan Asisten 1 Sekretariat Daerah (Setda) Kota Kendari, Amir Hasan.
Dalam kesempatannya, Tarmizi mengatakan program pemberdayaan ekonomi umat pada dasarnya merupakan program mengembalikan salah satu fungsi KUA di Indonesia, yakni menjadi instansi yang bersifat produktif.
Menurutnya, melalui program dimaksud, KUA dapat bekerja lebih produktif dalam membantu umat, apalagi beberapa tahun belakangan banyak masyarakat terdampak Covid-19. Tentu saja, dengan program pemberdayaan ekonomi umat, keluarga yang tercover dalam program ini bisa terbantu dalam meningkatkan perekonomian.
Hal senada juga disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sultra, Zainal Mustamin. Ia mengatakan, selama ini mindset masyarakat tentang KUA hanya merupakan tempat yang berurusan dengan pernikahan. Akan tetapi, melalui program pemberdayaan ekonomi umat ini, KUA bisa dijadikan lembaga produktif bagi masyarakat.
Lebih lanjut, sumber dana program pemberdayaan ini merupakan dana DIPA dari Kemenag RI sebesar Rp100 juta. Dan total anggaran tersebut akan dibagi masing-masing 10 titik sebesar Rp10 juta per titik di lingkup KUA Kecamatan Kendari Barat.
Adapun sasaran bantuan tersebut, kata Ia, hanya diperuntukan kepada keluarga yang menekuni usaha kecil menengah atau UMKM di wilayah Kecamatan Kendari Barat sebagai wilayah yang dipilih untuk percontohan di Kota Kendari, Sultra.
“Jadi ada 10 titik di wilayah KUA Kecamatan Kendari Barat, yang dipilih sebagai wilayah percontohan terkait revitalisasi KUA, masing-masing mendapat Rp10 juta. Jadi totalnya Rp100 juta untuk bantuan usaha kecil menengah dan akan dilakukan pendampingan selama 3 tahun,” terangnya.
Sementara itu, mewakili Pemerintah Kota Kendari, asisten 1 Setda Kota Kendari, Amir Hasan mengatakan pemberdayaan ekonomi umat bukan hanya sekedar memberikan bantuan, tetapi juga memberikan pemahaman kepada umat agar kemajuan ekonomi islam dapat mengalami kemajuan dan menyesuaikan pada pertumbuhan ekonomi dunia.
Ia berharap, program pemberdayaan ekonomi umat ini dapat diaplikasikan dan berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan hidup masyarakat Kota Kendari.
“Saya atas nama Pemerintah Kota Kendari berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan hidup masyarakat Kota Kendari,” jelasnya.
Penulis: Wan
Editor: Ode